ABC

Memprihatinkan, Setengah Populasi Tasmania tak Bisa Baca-Tulis

Setidaknya setengah dari 513 ribu penduduk negara bagian Tasmania, Australia, tak bisa baca-tulis dengan baik. Padahal, pemerintah setempat telah menetapkan dana sebesar 1,3 miliar dollar (Rp 13,7 triliun) untuk pendidikan pada tahun finansial ini.

Data dari Pemerintah Tasmania menunjukkan bahwa setengah dari penduduk Tasmania yang berusia lebih dari 15 tahun tak pandai baca tulis dan berhitung.

Mereka tak bisa membaca ataupun menyimpulkan artikel-artikel dalam koran.

Dr Ben Jensen, direktur program pendidikan sekolah lembaga The Grattan Institute mengatakan bahwa keadaan ini harus disikapi.

"Kita perlu perubahan mengenai harapan-harapan kita seputar sekolah-sekolah di Tasmania, dan juga seputar apa yang bisa dihasilkan oleh sistem pendidikan. Dibutuhkan reformasi signifikan yang tak mudah dan akan ditentang berbagai pihak," ucapnya.

"Dibutuhkan political will yang besar. Kalau tidak, 10 atau 20 tahun lagi Tasmania akan menjadi negara bagian dengan angka pengangguran, kemiskinan besar, serta kesenjangan antar generasi yang besar," tambah Dr Jensen.

Menurut Ekonom Saul Eslake, yang tumbuh dewasa di Tasmania, isu budaya terkait pendidikan perlu dibahas.

"Banyak orang tua di Tasmania [berfikir bahwa] 'kalau akan saya melanjutkan ke kelas 12, mungkin mereka akan melanjutkan ke universitas," jelasnya. "Ia harus ke benua Australia dan akan menikah dengan seseorang di sana, dan saya tak akan pernah bisa melihat cucu saya."

"Saya ini contoh kasus yang ditakuti oleh orangtua di Tasmania," kata Eslake.

Selain itu, negara bagian tersebut juga memiliki terlalu banyak sekolah kecil, karena dari segi sejarah, Tasmania memiliki ekonomi pedesaan yang terpencar.

Perbandingan guru-murid di Tasmania 9 persen lebih tinggi dibanding di benua Australia. Sedangkan perbandingan staf non-pengajar dan murid lebih tinggi 22 persen.

Koalisi Partai Buruh dan Partai Hijau di tahun 2011 berencana menggabungkan 20 sekolah, namun ditentang keras.

Menurut Jensen, sudah tidak pantas lagi menuruti  masyarakat setempat.

Sedangkan Menteri Pendidikan Tasmania, Brian Wightman, tak setuju bila sistem pendidikan dari benua Australia diterapkan di sekolah-sekolah di Tasmania.

Juru bicara oposisi bidang pendidikan, Michael Ferguson, pun setuju. "Kita di Tasmania memiliki masyarakat yang merupakan paduan antara kota dan desa, dan saya rasa ini perlu dilestarikan," katanya.