ABC

Membunuh Menantu dengan Palu Dihukum 18 Tahun Penjara

Seorang wanita asal China yang membunuh menantu perempuanya menggunakan palu di Melbourne, Australia, dijatuhi vonis hukuman penjara 18 tahun.

Huajiao Zhuang (51) terbukti membunuh menantunya Dan 'Selina' Lin (21) di rumah mereka di kawasan Bundoora, bulan Mei 2012.

Zhuang kemudian memasukkan mayat Lin ke dalam koper dan ditaruh di tong sampah milik tetangga sebelum meninggalkan rumahnya.

Menurut Hakim Stephen Kaye, Zhang tidak bisa mengendalikan emosinya setelah bertengkar dengan Lin, mengenai cara menantunya memandikan cucunya Alfred.

"Kamu mengambil palu, dan memukul wajah dan kepala Selina lebih dari 30 kali," kata Hakim Kaye ketika membacakan keputusannya.

"Kamu tidak mampu mengendalikan kemarahan terhadap dia," tambahnya.

Zhuang kembali ke rumah tetangganya sekitar pukul 2 pagi keesokan harinya, dan membawa tong sampah tersebut ke sebuah kali kecil, Darebin Creek di dekat rumahnya.

Dalam persidangan sebelumnya, Zhuang mengatakan dia bertindak karena membela diri dari serangan menantunya.

Menurut Hakim Kaye, hubungan Zhuang dengan menantunya memburuk sebulan setelah Lin melahirkan putranya Alfred.

Zhuang dan menantunya tampaknya berbeda pendapat dalam soal tradisi dan kebiasaan dalam masyarakat China harus diikuti.

Zhuang pindah ke Australia di tahun 2010 dan berasal dari daerah yang masih menganut paham tradisional dan sangat miskin.

Zhuang merasa bahwa menantunya harus menyebutnya dengan panggilan ibu dan mereka harus tinggal bersama setelah Alfred lahir.

Sang mertua semakin tidak menyukai menantunya, karena Lin menolak melakukan hal tersebut.

"Dalam dua kejadian sebelumnya, kebencian kamu terhadap Selina begitu besarnya sehingga terjadi tindak kekerasan oleh kamu terhadap dia," kata Hakim Kaye. "Di bulan Juli 2011, setelah bertengkar dengan Selina, kamu memotong rambutnya menggunakan gunting."

Dalam pengambilan keputusan, Hakim Kaye juga mempertimbangkan apa yang dialami oleh Zhuang sebelumnya di China.

"Karena kebijakan satu anak di China, kamu berusaha menutup-nutupi kelahiran anak terakhir Peter," kata hakim.

"Setelah akhirnya ketahuan, kamu memiliki anak kedua, suamimu kehilangan pekerjaan sebagai hukuman karena melanggar kebijakan satu anak."

Zhuang baru akan bisa mendapatkan keringanan hukuman setelah 13 tahun, dan besar kemungkinan akan dideportasi setelah dibebaskan.