ABC

Memanfaatkan Kekuatan Energi ‘Terbuang’

Peneliti Monash University berhasil mengembangkan dan mematenkan material baru yang dapat menyimpan energi . Material ini dirancang untuk mengubah energy ‘terbuang’ menjadi listrik yang bisa dipergunakan

Sampai saat ini, metode penyimpanan energi tradisional belum efektif dari segi biaya, padahal hal ini penting karena kebanyakan sumber energi terbarukan seperti matahari atau angin, sifatnya terputus-putus dan memerlukan penyimpanan energi untuk memberikan daya ketika pembangkit dalam keadaan rendah.

“Sementara kemajuan signifikan telah dilakukan dalam efisiensi tenaga surya dan energi terbarukan lainnya, kemajuan dalam penyimpanan energi lambat dan bertahap sejak awal 90-an,” kata Profesor Doug MacFarlane, yang memimpin tim peneliti Monash meneliti bahan kimia baru untuk energi.

"Penyimpanan energi di rumah-rumah masih relatif mahal dibandingkan dengan biaya energi di jaringan. Tapi teknologi baru kami berpotensi menawarkan efisiensi yang lebih baik dan kinerja ekonomi yang lebih baik,” kata Prof. MacFarlane.

Kelompok Profesor MacFarlane baru-baru ini mematenkan berbagai bahan yang dikenal sebagai Phase Change Materials (PCM) yang menyerap sejumlah besar energi ketika mereka mencair. Energi ini dapat dipulihkan pada tahap berikutnya ketika material itu membeku.

“Teknologi ini menyediakan media penyimpanan energi yang stabil, dapat dipergunakan kembali dan dapat diandalkan,” kata Profesor Macfarlane.

Energi panas matahari dapat dipanen menggunakan jejeran tabung vakum surya, mirip dengan sistem pemanas air surya, dan dimasukkan ke tangki PCM pada siang hari. Jejeran ini dapat memanen lebih dari 70 persen energi matahari – jauh lebih banyak daripada panel surya PV. Energi panas kemudian dilepaskan pada malam hari ketika cuaca menjadi dingin. Sebuah mesin Organic Rankine Cycle (ORC) kecil mampu mengubah energi panas ini menjadi listrik, serta memberikan ruang dan pemanas air panas.

“Sebuah kemajuan yang signifikan yang dibuat oleh tim penelitian kami adalah sekitar kisaran suhu dimana PCM ini paling efisien,” kata Profesor Macfarlane.

“Teknologi terkini, seperti garam cair, beroperasi pada suhu yang sangat tinggi (lebih dari 600° C) dan memerlukan generator skala industri untuk beroperasi. Tapi PCM kami beroperasi pada suhu hanya 100-200° C, yang mudah didapat dalam industri ringan, atau bahkan di rumah-rumah. Dan biaya material dan sistem terkait secara substansial lebih rendah dari penyimpanan baterai.”

Tim Profesor MacFarlane bekerja bersama perusahaan di Melbourne bernama Green Thermal Energy Technologies untuk membangun demo sistem penyimpanan energi berdasarkan material ini. Tim ini juga mencari mitra investor untuk mendanai kegiatan lebih besar.

Artikel ini diproduksi oleh Monash University