Memanaskan Teh Dalam Microwave Bisa Maksimalkan Manfaat Kesehatannya

Microwave kini menjadi standar di sebagian besar dapur, awalnya digunakan untuk memanaskan makanan sisa atau bahkan membuat pavlova (hidangan penutup dari putih telur) -jika Anda merasa petualang.

Tapi, seperti yang ditemukan ilmuwan pangan Dr Quan Vuoung selama bertahun-tahun penelitian, panas yang dihantarkan listrik ke makanan Anda memiliki potensi untuk membuka lebih banyak manfaat kuliner dan kesehatan.

Dr Vuong, yang bekerja di Universitas Newcastle di Central Coast, New South Wales, mengkhususkan diri dalam mencari cara untuk “menambah nilai” bagi produk-produk alami lewat ekstraksi senyawa bioaktif dengan kapasitas antioksidan.

Penelitiannya di tahun 2012 tentang senyawa ekstraksi dalam teh, baru-baru ini, mendapat banyak perhatian di Australia.

Diskusi ini muncul menyusul protes dari para penonton drama TV di Inggris ‘Broadchurch’ bulan lalu, ketika aktor David Tennant memanaskan secangkir teh ke dalam microwave.

Dalam studi Dr Vuong, untuk mengekstrak, mengisolasi dan memurnikan komponen penting dari teh hijau dan teh hitam, ia menemukan bahwa metode berikut mengaktifasi 80 persen dari senyawa kafein, theanine dan polifenol, serta menghasilkan rasa terbaik.

1. Masukan air panas dalam cangkir dengan teh celup Anda.

2. Panaskan di microwave selama 30 detik dengan daya setengah.

3. Biarkan selama satu menit.

Polifenol adalah antioksidan yang terkait dengan manfaat kesehatan yang baik seperti menurunkan penyakit kardiovaskular dan menurunkan kolesterol, hipertensi serta diabetes.

Theanine adalah asam amino esensial yang mempromosikan relaksasi dan bisa ditemukan dalam teh, beberapa makanan nabati lainnya serta jamur.

“Dalam produk makanan, orang sangat memerhatikan manfaat kesehatannya, tetapi juga dengan kualitas makanan dan masa berlakunya,” kata Dr Vuong.

"Memanaskan dengan microwave merupakan salah satu teknologi canggih untuk mendapatkan lebih banyak senyawa bioaktif dari produk makanan," terang Dr Vuong.

Dr Vuong mengatakan, manfaat kesehatan terkait dengan konsumsi tinggi atau setara dengan lebih dari tiga cangkir teh sehari.

Metode ini bisa berlaku untuk teh herbal dan teh serbuk, katanya.

Apa lagi yang bisa di-microwave?

Sejak studi the-nya, Dr Vuong telah menyelidiki bagaimana memanaskan produk makanan rumah tangga atau industri lainnya dengan microwave -untuk memulihkan senyawa bioaktif -bisa lebih dimanfaatkan oleh industri makanan dan mengurangi limbah.

Pada tahun 2016, ia menemukan bahwa memanaskan ampas lemon -sisa kulit, daging buah dan biji setelah lemon diperas -selama lima menit pada daya 480 watt, meningkatkan konten fenolik total, flavonoid, proanthocyanins dan aktivitas antioksidan total.

Flavonoid dan proanthocyanins adalah kelompok senyawa fenolik yang terkait dengan manfaat kesehatan.

“Ampas lemon atau apel yang berasal dari pabrik-pabrik makanan, mereka masih memiliki antioksidan, jadi jika kita bisa memulihkan manfaat dari limbah ini, kita bisa membuat produk makanan yang lebih fungsional,” kata Dr Vuong.

Dr Vuong juga berhasil memulihkan manfaat kesehatan di kulit kacang macadamia.

Pengaturan microwave optimal adalah 4,5 menit, dayanya 30 persen atau 360 watt dengan sampel terhadap rasio air sebesar lima gram/100ml.

“Kami adalah nomor satu dunia dalam produksi macadamia,” kata Dr Vuong.

Ia menjelaskan, “Kulit luar dan kulit ari biasanya dibuang ke tempat sampah dan tidak memiliki nilai. Tapi sebenarnya kulit memiliki senyawa fenolik yang tinggi.”

“Senyawa-senyawa fenolik bisa digunakan dalam produksi pangan fungsional dalam industri makanan. Mereka dihubungkan dengan anti-kanker dan penyakit kardiovaskular serta zat antioksidan yang kuat,” terangnya.

Mengekstraksi tanaman asli Australia

Proyek berikutnya dari Dr Vuong adalah menyelidiki manfaat tanaman asli Australia.

Sejauh ini ia telah menguji pengaturan microwave optimal untuk mengekstraksi senyawa bioaktif dari daun robusta kayu putih (tiga menit, daya 600 watt dan sampel setara dua gram/100ml rasio pelarut).

Minyak kayu putih digunakan dalam produk kosmetik dan farmasi. Senyawa aromatik dan anti-menguap yang dimilikinya memiliki sifat antioksidan yang tinggi yang terkait dengan menurunkan potensi kanker pankreas in-vitro dan membunuh sel-sel kanker.

Hanya 8 hingga 10 spesies kayu putih yang saat ini digunakan dan diekspor, meskipun -menurut Dr Vuong -ada 800 spesies berbeda yang masih harus dipelajari.

Mahasiswa riset-nya yang mendatang diminta untuk mempelajari senyawa bermanfaat dari buah plum Kakadu.

“Kami, utamanya, mengeringkan produk ini dan mengekspornya ke AS, tetapi ia memiliki salah satu kandungan vitamin C tertinggi dalam golongan buah utuh,” sebut Dr Vuong.

Diterbitkan Rabu 12 April 2017 Pukul 10:30 AEST oleh Nurina Savitri. Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.