ABC

Melissa Dewi Doktor Nano yang Suka Panjat Tebing

Mellisa Dewi adalah warga asal Indonesia yang sekarang menyandang gelar doktor di bidang Teknologi Nano, dari University of South Australia di Adelaide. Sekarang menetap di ibukota Australia Selatan tersebut, Melissa juga memiliki kegiatan lain yaitu memanjat tebing. Apakah ada kesamaan antara teknologi nano dengan panjat tebing?

Melissa datang ke Australia pada tahun 2011 karena mendapat beasiswa dari Institut Penelitian ‘Ian Wark’ di Universitas Australia Selatan, di Adelaide. Berasal dari Jakarta, ia menyelesaikan gelar sarjana dengan di Universitas Curtin, Sarawak- Malaysia. Berikut percakapan Melissa Dewi dengan wartawan ABC Australia Plus Indonesia L. Sastra Wijaya mengenai pekerjaan yang ditekuninya, dan hobinya memanjat tebing.

Setelah menyelesaikan pendidikan doktoral di UniSA, apa yang Alakukan sekarang?

Saya sekarang bekerja sebagai researcher di ZEISS Vision Care business group – perusahaan optik ternama di dunia yang memiliki kantor pusat di Jerman. Saya bekerja di bagian Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) yang dimiliki ZEISS Vision Care di Adelaide.

Mengapa memutuskan untuk (sementara) menetap dan bekerja di Adelaide, apakah memang pekerjaan ini sesuai dengan apa yang Anda pelajari dan kehendaki?

Bekerja di industri seperti ZEISS memberi pengalaman saya untuk belajar lebih banyak. Sebagai peneliti, pekerjaan saya mengandalkan ilmu saya yang berlatar belakang kimia dan sains mengenai material. Dengan latar belakang itu, saya terlibat dalam berbagai macam riset seperti test material lensa, riset lebih detil mengenai lensa ophthalmic, mengembangkan produk baru, menulis laporan teknik, presentasi hasil riset dan yang lainya.

Selain itu, bekerja di industri seperti ZEISS, membuat saya untuk juga belajar di aspek lain seperti project management, kepemimpinan (leadership) dan juga berhubungan dengan konsumen (customer engagement) yang semua itu berguna untuk saya pribadi dan juga perusahaan. I am a proud “ZEISSIAN” (Saya bangga sebagai Zeissia) dan saya suka sekali dengan pekerjaan saya.

Ini yang saya impikan sejak saya kecil, bekerja di bidang riset ilmu pengetahuan dan nilai plus adalah bekerja di perusahaan internasional ternama. Di samping itu, saya juga bertemu dengan pasangan hidup saya (Sam Weckert) di Adelaide. Adelaide membuat saya senang dan Adelaide adalah tempat untuk saya sekarang ini.

Working for Zeiss
Melissa Dewi bekerja untuk Zeiss, sebuah perusahaan Jerman di Adelaide

Foto: Supplied

Apakah ada rencana untuk pindah ke tempat lain, dan kemungkinannya ke mana?

Sampai saat ini belum ada rencana apapun. Kalau ditanya, saya mau ke Jerman dan bekerja di ZEISS Germany. ZEISS di Jerman pastinya mempunyai fasilitas R&D yang sama dengan Australia dan bahkan lebih canggih. Jadi saya rasa, bekerja di sana merupakan kesempatan baik buat saya untuk membangun karir saya.

Selain itu, saya sekarang sedang kursus Bahasa Jerman, dan dengan hidup di Jerman, saya bisa mempraktekan Bahasa Jerman saya dengan orang-orang lokal di sana.

Bagaimana dengan Indonesia? Apakah karena ilmu Anda belum bisa diterapkan di sana?

Andaikan saya harus balik ke Indonesia, saya punya impian untuk menyalurkan ilmu pengetahuan saya yang saya dapatkan di Indonesia kepada anak-anak bangsa. Saya ingin menjadi guru volunteer yang datang ke sekolah-sekolah untuk mengenalkan materials science dan pastinya nanoteknologi kepada generasi muda Indonesia.

Di samping itu, saya juga ingin memotivasi mereka melalui cerita hidup saya untuk selalu punya cita-cita dan mimpi yang tinggi. Karena dengan kemauan yang kuat, apapun pasti bisa kita dapatkan. Jadi jangan pernah berhenti bermimpi.

Anda juga sekarang menekuni panjat tebing? Sejak kapan terlibat dalam kegiatan ini?

Saya aktif di dua olah raga: panjat tebing dan voli. Saya suka sekali dua olah raga ini. Saya memulai panjat tebing sekitar tahun 2012, tapi saya vakum setelah 2 tahun karena pada saat itu saya harus fokus ke PhD saya dan menulis thesis. Kembali benar-benar menekuni panjat tebing lagi awal tahun 2015 dan akan berlanjut sampai saya tua nanti.

Apa yang menarik? Apa ada persamaan antara pekerjaan di kantor dengan kegiatan seperti panjat tebing ini?

Panjat tebing ini sangat unik. Panjat tebing tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tapi juga kekuatan mental dan pikiran kita. Di samping itu, banyak keuntungan-keuntungan lain yang bisa kita dapatkan dari panjat tebing yang tidak bisa kita dapatkan dari olah raga lain seperti: full body workout (menggunakan seluruh otot dalam tubuh kita), melatih otak dan tubuh dan juga menyalurkan rasa berpetualang kita.

Itu mengapa saya sangat cinta panjat tebing. Bekerja sebagai peneliti dan panjat tebing , dua duanya mengandalkan: Pemecahan masalah, kegigihan, harus memiliki mental baja, tekad tinggi dan bulat dan berusaha tenang dalam menghadapi masalah.

Bouldering at the Bachelor Pad- Norton Summit
Mencoba dinding di Bachelor Pad Norton Summit di Australia Selatan

Foto: supplied

Apakah banyak lokasi menarik untuk dijadikan tempat di sekitar Adelaide dan Australia Selatan untuk panjat tebing?

Ya banyak sekali pilihannya. Kalau indoor, Sam dan saya biasa latihan di Vertical Reality Climbing gym. Kalau outdoor, kita biasanya ke Norton Summit, Morialta, Dry Creek, Devil’s Nnose (Para Wirra) dan juga Grampians di Victoria. Tapi masih banyak juga lokasi lokasi lain di sekitar Adelaide seperti: O’Sullivan Beach, Sandy Caves, Hallet Cove, Onkaparinga, Belair National Park, Victor Harbour, Lokasi favorit kita: Bachelor Pad – Norton Summit.