ABC

Melbourne Fashion Festival Sambut Rancangan Karya Desainer Muda Indonesia

Desainer muda asal Indonesia, Patrick Owen untuk pertama kalinya menampilkan hasil karya rancangannya di Australia. Lewat Melbourne Fashion Festival, Patrick berhasil memukau para pecinta fesyen.

Melbourne Fashion Festival adalah festival fesyen yang menggelar hasil karya perancang ternama dan berbakat asal Australia.

Merupakan sebuah kehormatan bagi Patrick Owen, desiner asal Riau yang berusia 25 tahun, untuk dapat memamerkan hasil rancangannya di ajang Melbourne Fashion Festival, hari Minggu (22/03) di Docklands, Melbourne.

Rancangan Patrick masih mengedepankan potongan edgy, bergaya sporty, dengan corak artistik.

Hasil karya rancangan Patrick Owen dengan spektrum warna-warni. Foto: Erwin Renaldi.

 

Warna hitam dan putih mendominasi koleksi gaun-gaunnya, yang tetap memberikan kesan feminin dan elegant.

Tetapi beberapa potongannya membiarkan beberapa bagian kulit dan tubut terlibat di balik materialnya. Desainnya ini seolah ingin menyampaikan filosofi bahwa wanita memiliki kekuatan, meski tetap terlihat anggun.

Sementara untuk koleksi prianya, model pakaian simple dengan modifikasi modern dibalut aksesoris yang membawa unsur liar dan berani.

Ada pula pakaian seperti jenis oversized sweater  atau kemeja berpotongan panjang dengan corak artistik berwarna-warni, dilengkapi detail yang terlihat kompleks, tetapi berkesan positif dan sophisticated.

Potongan sederhana dengan padanan aksesoris menampilkan gaya edgy dan artistik. Foto: Erwin Renaldi.

 

Patrick mengaku butuh waktu sekitar 6 bulan untuk menyiapkan shownya di Melbourne Fashion Festival (MFF). Tentu banyak tantangan selama proses persiapan tersebut. Tetapi usai pagelaran busananya, ia merasa sangat puas.

"Tetapi ketika saya melihatnya di belakang panggung, ada kepuasan tersendiri saat melihat banyak orang yang menikmati saat hasil rancangan saya dipamerkan," ujar Patrick kepada Erwin Renaldi dari ABC International.

"Show ini memiliki banyak arti secara personal kepada saya," ujarnya.

Label Patrick Owen menawarkan kekuatan lewat sebuah kebebasan. Foto: Erwin Renaldi.

 

Patrick diundang ke Melbourne karena ia memenangkan Australia Indonesia Young Designer Award, yang merupakan hasil kerjasama antara Australia Indonesia Centre bersama dengan Femina Group.

"Dengan kemenangan ini saya jadi memiliki banyak kesempatan, ketemu banyak orang, dan tentunya bisa mengenal Australia dengan lebih baik, ini sangat berharga," jelas Patrick, lulusan Ilmu Hukum dan Perdagangan di University of New South Wales, Australia.

"Dari sini kita berharap akan lebih berkembang dan menciptakan kolaborasi di industri fesyen Australia dan Indonesia, dan saya tak sabar lagi untuk melihat kolaborasi apa kedepannya," harapnya.

Hitam dan putih yang sederhana dengan detail yang kompleks. Foto: Erwin Renaldi.

 

Partisipasinya di ajang MFF mungkin baru yang pertama kalinya di Australia, tetapi ini menambah daftar prestasi Patrick yang juga pernah memamerkan karyanya di Seoul dan Hong Kong.

Usai dari Melbourne, Patrick pun akan langsung disibukkan dengan membuka pop-up store-nya di Senayan City, Jakarta

"Saya juga akan membuat program pemberdayaan wanita di Indonesia bersama salah satu yayasan, dan tentunya mempersiapkan Jakarta Fashion Week,"

Patrick Owen (tengah) yang enerjik dan muda terlihat dari rancangannya. Foto: Erwin Renaldi.

 

Sejumlah penggemar fesyen yang ditemui usai solo runway Patrick mengaku sangat terkesan dengan karya-karya yang ditampilkan Patrick ke atas panggung.

"Terlihat sangat modern, Patrick seolah tidak takut untuk menggabungkan potongan dan corak yang berbeda-beda," kata Anindita Tiara, salah satu warga Indonesia yang bekerja di Melbourne.

"Patrick berhasil membuat fashion show, yang tidak hanya show, tapi membuat kita terbawa ke dalam fantasinya yang penuh kejutan dan berkesan liar, dengan sentuhan anggun," ujar Anna Campbell, warga Melbourne yang memiliki ketertarikan dengan budaya Indonesia.