ABC

Melbourne Dorong Warganya Saling Berbincang di Bangku Taman

Kota Melbourne kini menyiapkan bangku-bangku taman yang dimaksudkan mendorong percakapan antarwarga yang tidak saling mengenal. Idenya bermula dari percakapan dua perempuan di dalam kerepa api.

Tiga buah bangku taman di luar Balai Kota Melbourne telah didedikasikan untuk ujicoba program Perbincangan di Bangku Taman selama satu minggu.

Gagasan ini muncul ketika ponsel milik Claire Dixon mati dalam perjalanan kereta menuju pusat kota [Melbourne].

“Saya sangat terpukul, sesaat, dan menimbang-nimbang apa yang akan saya lakukan selama 15 menit dan memutuskan untuk mengusahakan yang terbaik dan mulai melakukan percakapan,” katanya kepada Clare Bowditch dari ABC.

“Jadi saya menyusuri gerbong kereta mencari seseorang dan saya duduk di samping seorang wanita bernama Val, yang sedang merajut,” ujarnya.

“Saya kira dia satu-satunya orang di kereta yang tidak sedang menggunakan gawainya, dan kami terlibat dalam percakapan yang luar biasa dan pada akhirnya saling berkenalan dan mengucapkan selamat tinggal,” tambah Claire.

“Orang Tergesa-gesa”

Sybil dan Mary telah bersahabat selama bertahun-tahun dan tengah melakukan obrolan yang sudah lama tertunda di salah satu bangku taman tapi mereka tidak meyadari kegunaan dari bangku tersebut.

Orang menggunakan ponsel di Federation Square
Orang-orang dengan kepala menunduk dan asyik dengan ponsel mereka merupakan pemandangan yang umum belakangan ini.

ABC News: Stephanie Chalkley-Rhoden

“Saya kira sangat baik [keberadaan bangku semacam ini] karena orang di kota berjalan cepat melewati anda dengan pandangan mata mereka tertuju ke bawah,” kata Mary, yang tinggal di Victoria tapi baru-baru ini pindah ke Brisbane.

“[Di pedalaman] kami selalu tersenyum, mengucapkan halo kepada orang, kami tahu apa yang terjadi di kota itu. Di kota besar anda bisa tersesat, karena tidak punya teman atau siapapun yang bisa diajak berbicara,” ujarnya.

Sybil, yang tinggal di Cobram di utara Victoria, berharap gagasan dari program Perbincangan di Bangku Taman ini akan membantu orang sedikit melambat dan menjadi lebih peduli dengan mereka yang ada di sekelilingnya.

“Semua orang selalu dalam keadaaan tergesa-gesa. Di kota, anda selalu tergesa-gesa dari A ke B,” katanya.

“Bahkan hanya untuk sebuah senyuman, itu tidak membutuhkan biaya apapun,” ujarnya.

“Banyak Kehilangan di Dunia Internet”

Dixon menyebarkan gagasan ini kepada orang yang sering merasa terisolasi dan merasa sendiri meski dikelilingi oleh banyak orang.

“Kota-kota dan pinggiran kota kita merupakan ajang kegiatan sosial; mereka juga merupakan tempat-tempat yang sangat sibuk dan bisa menjadi sangat umum dan menggangu, yang bisa memicu rasa keterasingan dan terputus [dari lingkungan],” katanya.

“Jadi dengan menciptakan ruang dimana anda bisa menjadi sadar baik terhadap diri sendiri maupun orang lain di sekeliling anda, tentunya akan berdampak baik,” katanya.

“Saya kira kita banyak kehilangan. Dan ini sesuatu yang belum kita pertimbangkan ketika mengeluarkan ponsel di tempat umum lalu tenggelam di dunia internet,” kata Dixon.

Perbincangan di Bangku Taman di Melbourne
Bangku taman memiliki gagasan-gagasan percakapan untuk membuat orang mulai bercakap-cakap.

ABC News: Stephanie Chalkley-Rhoden

Ide-ide untuk membuka percakapan bisa ditemukan di bangku taman bagi mereka yang sedang mencari inspirasi.

Ujicoba program Perbincangan di Bangku Taman yang dilaksanakan City Of Melbourne, School of Life dan CoDesign Studio ini akan berlangsung hingga hari Minggu (16/10). Ini merupakan bagian dari Festival Warga Senior di Victoria atau Victorian Seniors Festival.

Diterjemahkan pukul 20:20 WIB, 10/10/2016, oleh Iffah Nur Arifah. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.