Medsos Hotel Sultan Brunei Non-Aktif Setelah Protes Hukuman Mati
Sejumlah hotel mewah yang dimiliki keluarga Kerajaan Brunei menon-aktifkan laman media sosial mereka setelah seorang selebriti mengkritisi pemberlakuan hukum Syariah di kerajaan itu, termasuk hukuman mati untuk hubungan seksual sesama jenis.
Selebriti seperti George Clooney dan Elton John memimpin boikot terhadap jaringan hotel Dorchester Collection, yang dimiliki oleh Sultan Brunei, Hassanal Bolkiah.
Brunei Investment Company memiliki sembilan hotel di seluruh AS dan Eropa, termasuk Beverly Hills Hotel, Plaza Athenee dan Le Meurice di Paris, The Dorchester dan 45 Park Lane di London, dan Hotel Eden di Roma.
“Dorchester Collection adalah perusahaan yang inklusif dan beragam dan tidak mentolerir segala bentuk diskriminasi,” tulis mereka di akun Twitter resmi mereka.
Undang-undang baru Brunei menghukum hubungan seks homoseksual dan perzinaan dengan rajam dan cambuk.
Hukuman untuk hubungan perempuan sesama perempuan tidak terlalu parah, tetapi mereka masih bisa dicambuk hingga 40 kali dan dipenjarakan selama 10 tahun.
KUHP di sana juga menghukum perampokan bersenjata dengan memotong tangan kanan atau kaki kiri pelaku.
Perempuan menghadapi hukuman penjara jika mereka melakukan aborsi atau melahirkan di luar nikah, dan Muslim tertangkap minum alkohol dicambuk.
Pembawa acara televisi Ellen DeGeneres dan bintang tenis Billie Jean King juga ikut berkomentar.
DeGeneres menulis di Twitter bahwa Brunei akan “merajam kaum gay sampai mati”, dan Billie Jean King menggambarkan undang-undang baru itu sebagai “kekejaman”.
Dalam sebuah opini, Clooney menulis bahwa “setiap kali kita menginap di atau mengadakan pertemuan di atau makan di salah satu dari sembilan hotel ini, kita memasukkan uang langsung ke kantong orang-orang yang memilih untuk melempari batu dan mencambuk warga negara mereka sendiri karena menjadi gay atau dituduh berzina “.
Beberapa kritik kejam dari para pemboikot tampaknya salah arah; Hotel Bel-Air di Yunani menulis di Facebook “untuk mengklarifikasi bahwa kami bukan Hotel Bel-Air yang dimiliki oleh Sultan Brunei”.
“Ini hanya kemiripan. Kami adalah bisnis milik keluarga di Kepulauan Ionian Yunani dan kami mendukung komunitas LGBTQ dan hak-hak mereka,” tulis mereka.