ABC

Media Sosial Berperan Penting Promosikan Festival Bunga ‘Floriade’

Para pengunjung festival bunga ‘Floriade’ di Canberra memakai media sosial untuk mempromosikan ajang tahunan ini. Mereka mengunggah lebih dari 5000 status di Twitter terkait festival ini, hanya dalam waktu sebulan.

Fotografer amatir dan pencinta bunga berlomba-lomba memamerkan festival ini kepada dunia online lewat media sosial.

Menurut para pakar, kondisi ini adalah sebuah perubahan atas bagaimana kita, kini, menikmati sebuah pertunjukan di era digital.

Floriade dipamerkan secara online oleh para pengunjungnya yang aktif di media sosial.

Sebelum festival ini berlangsung, Menteri Utama Wilayah Ibukota Australia, Katy Gallagher, mengumumkan bahwa para pengunjung festival ‘Floriade’ akan memiliki akses internet nirkabel atau wifi gratis, yang membuat mereka bisa dengan bebas mengunggah foto dan mempromosikan festival ini beserta Canberra sebagai destinasi wisata Australia.

Inisiatif ini benar-benar diapresiasi oleh pakar media sosial, Stephen Dann, yang mengatakan bahwa dalam jangka panjang, hal ini bisa berpengaruh pada sejumlah kegiatan di Canberra.

Menurut rekaman aplikasi ‘Topsy Social Analytics’, sejak festival bunga tahunan ini mulai digelar 13 September kemarin, lebih dari 5500 status yang menyebut ‘Floriade’ telah diunggah di Twitter.

Dan masih ada kemungkinan untuk bertambah karena festival ini berakhir pada 12 Oktober.

Media sosial merubah cara kita menikmati acara

Dr. Stephen, dosen senior bidang marketing di Universitas Nasional Australia (ANU), mengatakan, dengan memberi para pengunjung akses wifi gratis dan membiarkan mereka berpartisipasi lewat media sosial sebenarnya telah merubah cara mereka menikmati festival ‘Floriade’.

“Kita masih berkutat pada ide bahwa anda bisa datang ke sebuah acara dan berpartisipasi di dalamnya sebagai seorang amatir. Selama bertahun-tahun, karakter acara ini adalah jika anda membawa peralatan professional seperti video kamera yang canggih, tim keamanan akan menegur anda di bahu dan mengatakan ‘mana surat ijin anda?’,” jelasnya.

Ia menambahkan, “Dengan adanya fenomena seperti twitter, dan kebebasan untuk memiliki akun di Youtube atau Instagram, ini mendorong masyarakat untuk datang ke acara ini dna menjadi bagian di dalamnya.”

“Ini adalah perubahan yang nyata…akan dibutuhkan waktu kemungkinan beberapa tahun, karena ini adalah perubahan nyata atas bagaimana kita menghadiri sejumlah acara,” tuturnya.

Lewat akun media sosialnya, ‘Floriade’ memperbarui informasi dan foto terkini yang kemudian dibagi dengan para ‘followers’ akun.

Ini meliputi 34.000 penyuka atau pemberi tanda ‘like’ di Facebook, 1000 ‘followers’ di Instagram dan lebih dari 2000 ‘followers’ di Twitter.