ABC

Media China Ungkap Jack Ma Anggota Partai Komunis

Kepala dan pendiri raksasa e-commerce Alibaba telah dikonfirmasi sebagai anggota Partai Komunis oleh surat kabar yang didukung Pemerintah China, The People’s Daily.

Poin Utama Jack Ma

Poin utama:

• Pada bulan September, Ma mengumumkan ia akan mengundurkan diri sebagai CEO Alibaba tahun depan

• Ia sebelumnya diyakini tidak memiliki ikatan politik

• Ma akan berada di antara 100 orang yang diberi penghargaan oleh Partai Komunis

Miliarder Jack Ma, 54 tahun, sebelumnya diyakini tidak memiliki koneksi politik, tetapi surat kabar itu menyebut Ma sebagai anggota Partai Politik di saat pihak partai mengumumkan rencana untuk memberi penghargaan 100 orang karena kontribusi terhadap pembangunan negara itu -sebagai bagian dari perayaan menandai 40 tahun sejak reformasi ekonomi China.

“Di bawah kepemimpinannya, Alibaba berada di antara 10 perusahaan global teratas dalam hal nilai pasar, menjadikan China sebagai pemain terkemuka dalam industri e-commerce internasional, keuangan internet dan komputasi digital, menciptakan sejumlah besar wirausaha dan perusahaan start-up,” kata surat kabar itu.

Pada bulan September, Ma mengumumkan ia akan mengundurkan diri sebagai CEO Alibaba tahun depan.

Kepemimpinannya di pasar ritel daring paling dominan China telah memperluas nilai perusahaan menjadi hampir $ 540 miliar (atau setara Rp 5,4 kuadriliun).

Alibaba mengatakan kepada Reuters melalui email bahwa ikatan politik dari eksekutif apapun “tidak akan memengaruhi proses pengambilan keputusan bisnis perusahaan”.

“Kami mengikuti semua hukum dan peraturan di negara-negara di mana kami beroperasi saat kami memenuhi misi kami untuk memudahkan orang-orang untuk melakukan bisnis di mana saja di era digital,” kata perusahaan itu.

Jack Ma, 54, sebelumnya diyakini tak punya ikatan politik.
Jack Ma, 54, sebelumnya diyakini tak punya ikatan politik.

AP: Ng Han Guan

Mark Natkin, direktur utama Marbridge Consulting yang berbasis di Beijing, mengatakan kepada Bloomberg bahwa China memperkuat hubungan mereka dengan perusahaan internet terkemuka di negara itu sebagai cara untuk mewujudkan inisiatif kebijakan.

“Menjadi anggota partai pada dasarnya memberi Anda topi untuk legitimasi partai dan itu tidak selalu menunjukkan aktivitas politik tingkat tinggi,” kata Natkin menurut Bloomberg.

Pengusaha lain dalam daftar kehormatan itu adalah Pony Ma, CEO Tencent Holdings dan Robin Li, CEO Baidu.

Bersama dengan Alibaba, ketiga raksasa internet tersebut menjadi perusahaan teknologi tinggi di China.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.