ABC

Media Australia Akan Diijinkan Gunakan Drone Untuk Liputan

Dalam waktu dekat, Otoritas Badan Penerbangan Sipil Australia (CASA) akan mengubah peraturan sehingga organisasi media di Australia akan lebih bebas menggunakan drone dalam liputan mereka.

Sebagai salah satu lembaga media terbesar di Australia, ABC juga sudah mengantisipasi hal tersebut.

ABC sedang merancang aturan guna memastikan penggunaan drone ini dilakukan dengan cara yang benar dan hak privasi tetap terjaga.

Salah seorang wartawan ABC yang sudah banyak berpengalaman  Mark Corcoran yang terlibat dalam program Foreign Correspondent sudah banyak melihat manfaat dari penggunaan drone.

Di tahun 2006 ketika mengambil gambar di Beirut saat kota itu mendapat serangan Israel terhadap kawasan Hezbollah, Corcoran melihat sebuah pesawat militer yang mencari sasaran sebuah drone yang memilki kamera.

Awak ABC sedang berlatih menggunakan drone untuk membantu liputan berita. (ABC: Natasha Johnson)

Sejak itu, Corcoran melihat potensi penggunakan drone sebagai alat bantu untuk mendapatkan akses terutama di kawasan yang berbahaya.

Di tahun 2014, sebuah video yang dibuat oleh Lembaga Dokter Tanpa Batas (Medecins San Frontieres) baru-baru ini mengenai Pusat Penanganan Ebola di Liberia, dimana drone digunakan untuk mengambil gambar keadaan di pusat tersebut, daerah yang berbahaya bagi awak media untuk mendekati karena faktor kesehatan.

Corcoran sudah melakukan penelitian mendalam mengenai "jurnalisme drone" dan ABC sekarang sedang membuat peraturan penggunaan drone.

"Teknologi ini merupakan wahana yang bagus sekali untuk digunakan di tempat yang sulit dijangkau atau tempat yang berbahaya bagi keselamatan wartawan." kata Corcoran.

"Ketika meliput bencana alam misalnya, kadang pandangan kita terbatas, dan drone akan sangat membantu untuk melihat misalnya apakah jembatan di kejauhan itu masih aman dilalui atau tidak."

Di tahun 2006, teknologi drone ini masih terlalu mahal dan terlalu rumit untuk dipertimbangkan dengan serius oleh organisasi media.

Namun sekarang kamera video yang dilengkapi dengan alat drone yang dikontrol dengan remote bisa dibeli dengan harga beberapa juta rupiah saja.

Saat ini CASA sedang membahas usulan perubahan peraturan guna mengijinkan pesawat kecil beresiko rendah dengan berat kurang dari dua kilogram untuk dipakai, dan ini  bisa digunakan oleh organisasi media.

ABC sendiri sekarang sudah menyediakan latihan  khusus bagi para kameramen yang bekerja di bidang pemberitaan bagi penggunaan drone.

"Saya kira ini baru pertama kalinya, yang pasti di Australia, adanya internal training yang dilakukan untuk menggunakan drone di bawah 2 kg, dan ABC melakukannya sebagai lembaga media terbesar di Australia." kata Corcoran.