ABC

Mayoritas Toko Masih Tutup, Ratusan Turis Kapal Pesiar ‘Nganggur’ di Kota Darwin

Sebuah kapal pesiar mewah dan sekitar 600 orang penumpangnya berlabuh di Kota Darwin, NT. Tapi mereka tidak tahu harus melakukan apa di kota itu lantaran mayoritas toko dan restoran masih tutup dan libur Natal.

Kapal Pesiar Azamara Quest  sedang melakukan pelayaran perdananya dan singgah selama satu hari di Kota Darwin, NT, Australia.
 
Pejabat sementara Menteri Pariwisata NT, Willem Westra van Holthe mengatakan kunjungan itu membuktikan kalau Kota  Darwin semakin diakui oleh kapal pesiar internasional sebagai "lokasi wisata yang harus dikunjungi".
 
Westra van Holthe mengatakan kunjungan kapal pesiar memberikan dorongan ekonomi penting bagi pariwisata di NT, pada tahun lalu saja,  sektor ini menyuntikkan pendapatan hingga $54 juta bagi perekonomian warga setempat.
 
Dia mengutip data Bulan September dari Asosiasi Kapal Pesiar Australia dan mengatakan setiap hari rata-rata belanja turis kapal pesiar di Darwin per orang mencapai $288.
 
Namun beberapa penumpang Azamara Quest mengatakan kepada ABC kalau mereka tidak tahu bagaimana menghabiskan waktu mereka di Kota Darwin sebelum kapal mereka bertolak lagi pukul 22.00 waktu setempat.
 
"Saya sedikit terkejut ketika kami turun dari kapal dan mendapati semua toko di kota ini masih tutup, kota ini seperti kota mati saja dan itu sangat disayangkan karena  kota ini memiliki banyak hal untuk menawarkan," kata warga Sydney, Geoff Field.
 
"Ada banyak penumpang kapal yang sebenarnya berencana untuk berbelanja disini, tapi tidak ada banyak tempat yang buka sehingga mereka tidak jadi menggunakan uangnya dan Darwin kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari mereka, sayang sekali,"
 
"Seharusnya dengan semakin banyaknya kapal pesiar yang singgah di kota ini, Anda berpikir akan ada beberapa  tempat atau toko yang masih buka yang akan bagus untuk perekomian setempat, ada banyak orang yang mencari restoran dan hendak membeli pakaian tapi toko-toko di Darwin tidak ada yang buka, ini mengecewakan sekali." tambahnya.
 
Wisatawan asal Kanada Bev Lajoie (kiri) dan suaminya mengaku kesulitan mencari toko dan restoran yang buka di pusat pertokoan di Kota Darwin.
Wisatawan asal Kanada Bev Lajoie (kiri) dan suaminya mengaku kesulitan mencari toko dan restoran yang buka di pusat pertokoan di Kota Darwin.
 
Sementara itu penumpang lainnya, Richard Dorn mengatakan di tempatnya berasal di California Utara,  masih ada banyak toko yang buka untuk menyambut wisatawan kapal pesiar.
 
"Kita hidup di sebuah kota kecil dan ketika kapal pesiar datang maka kami membuka toko untuk semua orang, ini merupakan acara besar karena akan mendatangkan  uang yang banyak untuk kami," katanya.
 
"Saya pikir seharusnya toko-toko di Kota Darwin juga tetap buka, tapi walhasil kami memilih kembali ke kapal."
 
Penumpang lain juga mengaku kecewa karena mereka tidak punya tempat yang dituju untuk menghabiskan  dolar Australia mereka.
 
"Saya tidak menyangka kota Darwin akan sesepi ini, banyak sekali toko-toko yang tutup," kata Heather Bealer, dari Inggris.
 
"Saya sengaja menyisihkan dolar Australia yang saya tukar dari toko valas, saya juga telah melakukan riset kecil tentang apa saja yang bisa dibeli di Darwin, tapi saya benar-benar tidak bisa berbelanja dan menggunakan uang dolar Australia saya karena banyak sekali toko-toko yang tutup.
 
"Saya datang dari setengah belahan dunia yang lain dan hendak melihat Kota Darwin dan mereka malah tutup. Saya akan ingat selalu kunjungan saya ke Darwin ini lantaran saya tidak bisa kemana-mana,"
 
Menanggapi hal ini  Westra van Holthe mengatakan industri pelayaran sangat penting untuk industri pariwisata NT, dan karenanya penting juga untuk menjamu wisatawan yang masuk ke wilayah mereka selama musim liburan seperti ini.
 
"Kami senang Darwin akan menjadi pengalaman Australia pertama  untuk banyak penumpang dan kami tahu mereka akan memiliki pengalaman yang tak terlupakan di sini, di Northern Territory," katanya.