Matematika Efektif Obati Kegemaran Berjudi
Peneliti Australia menggunakan matematika sebagai pendekatan radikal baru untuk mengobati orang yang keranjingan berjudi. Matematika membantu membuktikan penjudi tidak dapat mengalahkan sistem.
Pendekatan radikal dengan menggunakan matematika ini terbukti berhasil mengurangi kecenderungan para penjudi yang berobat di Klinik Pengobatan Masalaah Judi di Universitas Sydney sebanyak 80% – 90%.
Kunci utama dari keberhasilan ini adalah dengan mengajarkan konsep matematika yang membantu mengungkapkan bagaimana sebenarnya cara kerja industri judi.
Program ini dikembangkan oleh Dr Fadi Anjoul, yang mendapati kalau pendekatan sebelumnya yang mengobati masalah berjudi sebagai perilaku kecanduan ternyata tingkat kesuksesannya sangat terbatas.
Metode yang dikenal sebagai Terapi Dekonstruksi Kognitif ini, berhasil mengatasi masalah kegemaran berjudi dengan mengajarkan para penjudi tentang konsep matematika seperti probabilitas dan hitung acak (randomness) yang digunakan dalam industri judi.
Dr Anjoul menyusun gagasan pendekatan ini setelah mengobservasi kliennya yang memainkan mesin poker, dan ternyata diketahui mereka memiliki pemahaman serupa yang keliru mengenai bagaimana cara kerja mesin tersebut.
Para penjudi itu meyakini kalau mesin poker itu di sudah diprogram sejak awal untuk mengeluarkan uang dalam bentuk sejumlah persentase tertentu dan hal itu terjadi dalam periode siklus tertentu.
Padahal kedua pemahaman itu menurut Dr Anjoul keliru besar.
"Hampir semua penjudi yang saya obati punya pemahaman demikian, kalau semakin sering kalah maka mereka akan semakin dekat dengan kemenangan yang sudah disetel di mesin poker, jadi jika terus berjudi maka mereka pikir mesin akan sampai pada titik yang sudah disetting untuk menang," papar Dr. Anjoul.
"Dan semakin lama kita melanjutkan bermain di mesin itu maka uang yang didapatkan akan semakin banyak juga,"
Padahal menurutnya mesin poker bekerja sepenuhnya dalam sistem acak, sehingga tidak bisa diprediksikan dengan cara apapun,"
Dr. Anjoul meyakini kesalahpahaman penjudi terhadap cara kerja mesin poker inilah yang menyebabkan mereka terus bermain judi meskipun sudah mengalami kekalahan yang signifikan.
Daripada mencari sensasi, katanya motivasi para penjudi untuk terus bermain di mesin poker adalah karena didorong keyakinan sesat mereka kalau jika menang semua kerugian mereka bisa tertutup.
"Yang perlu disadari adalah, bahwa kerugian yang diderita penjudi jauh lebih besar daripada seberapa pun besarnya kemenangan yang berpeluang didapatkan mereka,"
Bermanfaat membantu penjudi lain
Psikologis Rowan Burckhardt mengadopsi pengobatan ini untuk beragam jenis kecanduan judi, termasuk kecanduan judi balap kuda.
"Apa yang harus ditekankan pada orang yang memiliki masalah dengan judi adalah kalau mereka meyakini kalau mereka adalah penjudi yang ulung dan mereka juga yakin kalau mereka bisa meraih untung ketika faktanya mereka tidak bisa meraih untuk apapun dan tidak bisa mengupayakannya," katanya.
"Satu-satunya untuk bisa meraih untung dari judi balap kuda adalah memahami apa yang mereka sebut sebagai nilai taruhan,"
"Nilai taruhan itu merupakan peluang yang ditawarkan lebih baik daripada kemungkinan dari kuda yang akan keluar sebagai pemenang,"
Taruhan seperti itu ternyata sangat kecil kemungkinan menangnya, terbukti selama periode 12 bulan, hanya 5 persen saja dari rekening taruhan TAB yang menghasilkan keuntungan. Bahkan selama beberapa tahun, angka itu turun ke bawah menjadi kurang dari 1 persen.
Burckhardt mengatakan setelah kliennya memahami peluang yang mereka untuk menang, daya tarik judi dimata mereka semakin menurun.
"Jika kita yakin kita akan menang, maka kita akan semakin semangat berjudi, sebaliknya jika kita tidak yakin menang, maka permainan judi akan semakin membosankan," katanya.
Klinik Pengobatan Judi Universitas Sydney menggunakan kelereng dan dadu untuk mendemonstrasikan bagaimana cara kerja konsep matematika probabilitas dan sistem acak, sistem ini ternyata secara sistematis menantang keyakinan penjudi kalau mereka bisa mengalahkan sistem itu.
"Tingkat kesuksesan pendekatan ini sangat tinggi, sekitar 90%-95% klien saya jika tidak langsung berhenti berjudi sama sekali, atau setidaknya kecenderungan mereka untuk berjudi menurun drastis." kata Burckhardt.
Keefektifan metode ini diamini oleh Anthony Sullivan, mantan pejudi yang berobat di Klinik Pengobatan Judi Universitas Sydney. Ia mulai berobat di klinik tersebut 6 tahun lalu untuk mengatasi masalah kecanduan berjudinya yang dialami sejak kecil.
Menurutnya pendekatan Terapi Dekonstruksi Kognitif dengan pendekatan matematika ini berhasil mengatasi kegemarannya berjudi lantaran difokuskan pada kecanduannya berjudi bukan usaha untuk menghentikan kebiasaan itu.
"Terapi ini tidak menekankan Saya tidak boleh lagi berjudi, tapi metode ini menyadarkan saya apa yang sebenarnya saya hadapi dan itu ternyata sangat tidak layak untuk dilakukan." kata Sullivan.
Meski mengaku masih suka sesekali bermain di meja judi, namun Sullivan mengaku saat ini ia sudah bisa mengontrol keinginannya untuk bertaruh di meja judi.