Mantan PM Australia Malcom Fraser Meninggal di Usia 84 Tahun
John Malcolm Fraser, perdana menteri ke-22 Australia, meninggal dunia Jumat pagi (20/3/2015) waktu setempat, dalam usia 84 tahun. Di era pemerintahan Fraser tahun 1978, Australia mengakui secara resmi penggabungan Timor Timur ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Malcolm Fraser dilahirkan di Toorak, Melbourne, pada 21 Mei 1930. Ia alumni Geelong Grammar School sebelum akhirnya masuk Melbourne Grammar di usia 14 tahun.
Karir politikus Partai Liberal ini dimulai tahun 1955 saat ia terpilih menjadi anggota parlemen Australia termuda.
Karir Fraser mencapai puncaknya saat ia ditunjuk menjadi caretaker perdana menteri Australia, menyusul pembubaran Pemerintahan Gough Whitlam dari Partai Buruh, 11 November 1975, oleh Gubernur Jenderal saat itu Dr John Kerr.
Sebulan kemudian, Pemerintahan Koalisi pimpinan Fraser memenangkan pemilu dan pemerintahannya bertahan hingga tahun 1983.
Di era pemerintahan Fraser, Australia menerima ratusan ribu manusia perahu asal Vietnam. Ia dikenal sangat mendukung peranan ASEAN sebagai organisasi kerjasama negara Asia Tenggara dalam menjaga stabilitas di kawasan.
Anggota parlemen Australia dari Partai Hijau Adam Bandt menyatakan, tanpa visi dan pendekatan kemanusiaan yang diterapkan Malcolm Fraser terhadap pengungsi Vietnam, maka kota Melbourne dan Richmond tidak akan seberwarna seperti saat ini.
Fred Chaney, mantan menteri urusan aborigin di era pemerintahan Fraser, menyatakan Australia kehilangan salah seorang tokoh yang menjadi pedoman moral di negara ini.
"Dukungannya bagi rakyat aborigin tidak terbantahkan, sama dengan sikapnya menentang rasisme," jelas Chaney.
Menlu Julie Bishop menilai Malcolm Fraser sebagai "raksasa dunia politik" Australia, dan menggambarkan kematiannya yang berselang beberapa bulan dengan Gough Whitlam sebagai "akhir dari suatu era politik".