ABC

Mantan Petenis Bob Hewitt Divonis 6 Tahun Penjara di Afrika Selatan

Mantan juara tenis dunia asal Australia Bob Hewitt divonis 6 tahun penjara di Afrika Selatan atas kasus perkosaan dan penyerangan terhadap gadis remaja yang dilatihnya selama kurun waktu 1980 dan 1990-an.

Pengadilan di Johannesburg memutuskan mantan bintang turnamen grand slam ini bersalah atas dua tuduhan perkosaan dan satu penyerangan seksual pada bulan Maret lalu.

"Periode pemenjaraan efektif berlaku selama 6 tahun," kata Hakim Bert Bam di Pengadilan Tinggi Pretoria.

Dalam persidangan Hewitt mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan yang dijatuhkan kepadanya.

Hakim Bam mengatakan jika saja ketika divonis Hewitt masih berusia 50 tahun maka dia akan dijatuhkan sanksi hukum penjara selama 20 tahun.

Sebelum dijatuhi hukuman, Hewitt mengatakan kepada pengadilan kalau Ia menderita stroke pada tahun 2010 dan serangan jantung pada 2011.

Istrinya Hewitt, Delaille, memohon kepada hakim agar suaminya tidak dipenjarakan.
 
"Saya belum pernah mengemis sebelumnya tetapi kali ini Saya meminta kepada Anda dari lubuk hati saya untuk tolong pulangkan suami saya ke peternakan karena saya tidak bisa bertahan hidup tanpa dia," katanya sambil terisak.
 

Selama persidangan kasus ini, di pengadilan terkuak kalau kepada salah satu korbannya Hewitt mengatakan kalau "segala hal mengenai perkosaan itu adalah hal yang menyenangkan.

Hewitt memenangkan 9 kali kejuaraan Grand Slam ganda dan 6 kali juara Grand Slam ganda campuran pada tahun 1960 dan 1970-an.

Dia juga sempat mencapai tahap semi final dalam kejuaraan grand slam tenis tunggal pria dalam kejuaraan Australia Open dan memenangkan Davis Cup dengan Australia Selatan pada tahun 1974 setelah tinggal di Afrika Selatan.

Namanya juga sempat tercatat dalam daftar Tennis Hall of Fame Internasional pada tahun 1992, namun  disingkirkan pada tahun 2012 ketika kasus pelecehan seksual yang melibatkan dirinya terungkap ke publik.

Hewitt besar di Dubbo, kemudian pindah ke Afrika Selatan pada tahun 1970 bersama isterinya.

Mantan juara tenis ini juga tersangkut kasus pelecehan seksual di Amerika Serika ketika Ia menetap disana.

ABC/AFP