ABC

Mantan Deputi PM Jual Kisah Pribadi Dianggap Menjijikkan

Mantan Wakil Perdanna Menteri Barnaby Joyce yang menjual cerita perceraian dan perkawinan barunya ke media senilai sekitar Rp 1,5 miliar, kini dikecam oleh pejabat Australia.

“Kebanyakan rakyat Australia merasa sangat jijik karenanya”, ujar Menteri Jasa Keuangan Kelly O’Dwyer.

ABC memberitakan bahwa Joyce dan pasangannya Vikki Campion telah setuju untuk melakukan wawancara eksklusif dengan stasiun TV Channel Seven.

Joyce dikonfirmasi akhir tahun lalu telah berpisah dengan istri yang ia nikahi selama 24 tahun. Lalu pada bulan April mengumumkan ia dan Campion memiliki seorang putra.

Bayi laki-laki bernama Sebastian itu adalah anak kelima Joyce.

Hubungannya dengan Campion diungkapkan oleh suratkabar Daily Telegraph awal tahun ini dengan foto yang menunjukkan mantan staf Joyce itu tengah hamil, meskipun dia juga mengatakan bahwa ayah bayi itu adalah “belum jelas”.

Laporan media menyebutkan Joyce dan Campion dibayar $ 150.000 untuk tampil di stasiun TV tersebut.

Menteri O’Dwyer mengatakan politisi Australia seharusnya tidak boleh dibayar untuk wawancara media.

“Pada akhirnya, itu urusan dan penilaiannya sendiri. Saya sendiri tidak akan melakukannya. Menurut saya itu tidak benar. Saya pikir sebagian besar rakyat Australia sangat jijik karenanya,” katanya kepada ABC.

Wakil Perdana Menteri Michael McCormack, yang menggantikan Joyce sebagai pemimpin Partai Nasional, juga mengatakan tidak akan menerima pembayaran untuk wawancara media.

“Saya tidak akan melakukannya,” katanya, menambahkan bahwa itu “masalah pribadi bagi Barnaby”.

“Sebagai anggota parlemen yang bertugas melayani rakyat, Anda harus mempertanyakan manfaat dari hal itu.”

McCormack mengatakan ada saatnya dia akan berbicara dengan Joyce minggu ini saat parlemen rapat.

“Saya akan bertemu dia minggu ini, sama seperti semua anggota Partai Nasional lainnya,” katanya.

McCormack mengatakan akan tergantung pada konstituennya untuk menentukan apakah tindakan Joyce itu dapat diterima.

“Pengadilan opini publik akan selalu menentukan apakah seorang politisi melewati batas,” katanya.

“Dia memilih jalan ini. Maka kami serahkan kepada pemilih di New England (Dapil Joyce) memutuskan apakah itu masuk akal untuk dilakukan.”

Menteri lain dari Partai Nasional, Darren Chester menyarankan adanya larangan politisi memberikan wawancara yang dibayar.

“Saya pikir publik bertanya-tanya, apakah pantas menjadi anggota parlemen dan menerima uang untuk wawancara media. Saya pikir kita harus membicarakannya di Parlemen. Saya berharap begitu,” kata Chester.

Dia mengatakan jurnalisme berbayar tidak bagus untuk media dan ia menilai anggota parlemen seharusnya jangan membuat pemilihnya mempertanyakan apakah mereka menerima bayaran untuk wawancara atau tidak.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.