ABC

Malaysia Buka Pintu Bagi Pensiunan Australia Untuk Bantu Perekonomian

Malaysia sekarang berusaha menarik warga asing termasuk dari Australia untuk menghabiskan masa pensiun mereka di sana.

Sekitar 28 ribu orang dari lebih 120 negara sudah mengajukan dan mendapat visa Malaysia My Second Home (MM2H), Malaysia Rumah Kedua saya yang berlaku selama 10 tahun.

Salah seorang diantaranya adalah Beverly Jones asal Australia, yang sekarang tinggal di salah satu apartemen tidak jauh dari Menara Kembar Petronas di Kuala Lumpur.

"Biaya hidup di sini sepertiga dari Sydney." katanya kepada ABC. "Dengan pensiun sendiri, perbedaannya besar sekali."

Meningkatnya angka harapan hidup dan juga biaya hidup membuat banyak manula Australia berpikir ulang dimana mereka ingin menghabiskan masa tuanya, apakah di Australia atau di tempat lain.

Saat ini, angka perkiraan menyebutkan untuk hidup layak di masa pensiun di Australia dibutuhkan sekitar $ 43 ribu  (sekitar Rp 430 juta setahun) bila hidup sendiri, atau $ 59 ribu (sekitar Rp 590 juta) bagi pasangan.

Malaysia menawarkan visa 10 tahun bagi pensiunan asing yang ingin tinggal di sana. (AFP: Saeed Khan)
Malaysia menawarkan visa 10 tahun bagi pensiunan asing yang ingin tinggal di sana. (AFP: Saeed Khan)

Konsultan keuangan Chris Malkin dari Baumgarter Super mengatakan bahwa jumlah dana yang diperlukan bagi warga untuk pensiun semakin meningkat.

"Angkanya menakutkan. Semakin kita melihat dengan seksama, semakin menakutkan sebenarnya." katanya.

"Kita sekarang tahu bahwa usia harapan hidup adalah 80-an, dan bahkan 90-an. Yang diperlukan untuk pensiun adalah dana sekitar $ 1 juta."

Untuk memastikan dana yang mereka punyai cukup, banyak warga Australia yang memilih daerah yang lebih murah seperti Bali atau Phuket d Thailand untuk pensiun.

Menurut Jones, Malaysia dipilihnya karena bahasa Inggris merupakan bahasa yang umum dipakai di sana.

Meskipun biaya hidup lebih rendah, namun fasilitas kesehatan sangat bagus.

"Seluruh sistemnya lebih baik. Dokter spesialis lebih mudah didapat. Juga lebih murah, bahkan tanpa asuransi pun, biaya yang kita bayar lebih murah dibandingkan layanan kesehatan dari pemerintah di Australia (Medicare)."

"Saya juga suka dengan kehidupan multibudaya. Juga ke tempat lain. Banyak hal yang bisa dikerjakan misalnya ke teater.

"Saya juga suka cuaca. Seluruh artritis saya hilang."

Meski ada faktor yang menguntungkan ini, warga Australia yang ingin pensiun di Malaysia menghadapi masalah dengan biaya awal yang tinggi.

Untuk bisa mendapatkan visa MM2H ini, mereka yang berusia di atas 50 tahun harus memiliki dana deposito 100 ribu ringgit (sekitar Rp 320 juta), dan membeli properti bernilai 1 juta ringgit (sekitar Rp 3,2 miliar).

Pemerintah Malaysia mengatakan visa jangka panjang ini adalah usaha mereka untuk mendapatkan dana asing lebih banyak ke sana.

"Dengan program ini, ada banyak dana asing yang masuk." kata Menteri Pariwisaya  Mohamed Nazri Abdul Aziz kepada ABC.

"Dananya besar. Setiap orang akan membawa dana sedikitnya 1 juta ringgit."

Bagi warga Australia, tinggal di luar negeri semasa pensiun akan mempengaruhi dana pensiun yang mereka dapatkan dari pemerintah dimana dana pensiun itu bisa dihentikan.

Tidak mengherankan bahwa dari 28 ribu visa yang sudah diberikan oleh Malaysia, hanya 700 pemegangnya adalah warga Australia.