ABC

Makanan Asli Australia Kini Kian Popular

Bush tucker atau bahan makanan dari hewan dan tumbuhan asli semakin menjadi sorotan internasional, setelah chef Kris Lloyd dari Australia Selatan memenangkan World Cheese Award dengan menu keju susu kambing dipadu semut hijau Australia.

Semut hijau merupakan sumber bahan makanan bagi warga pribumi Australia sejak lama, namun jarang terlihat dipadukan dengan keju susu kambing.

Upaya mengenalkan bahan-bahan makanan asli menjadi menu utama sudah dimulai pada pertengahan tahun 2000-an, didorong oleh gerakan makanan Nordic yang dipelopori oleh restoran Noma.

Menanggapi hal itu, chef Simon Bryant mengaku senang dengan kian banyaknya orang yang bereksperimen dengan bahan makanan asli.

“Saya kira ada upaya nyata mencoba dan mengakui budaya orang asli Australia, dan hal itu menyusul gerakan budaya makanan Nordic,” ujarnya kepada ABC.

Bryant mengatakan, para pengunjung restoran ataupun juru masak baik di restoran maupun di rumahan kini jadi lebih berani dalam mencoba.

Dia mendorong untuk bereksperimen dengan bush tucker seperti semut hijau di dapur masing-masing, sepanjang dilakukan secara bertanggung jawab.

“Saya ingin batasi jika sudah menimbulkan semacam bencana ekologi atau kekejaman berlebih,” katanya.

Bryant mengatakan meningkatnya penggunaan jeroan juga terlihat menggembirakan.

Setelah hampir satu dekade tidak ada dalam menu, kini bahan makanan dari otak hewan misalnya mulai sering terlihat di berbagai restoran.

“Sekitar 10 tahun lalu ini masih jadi menu dan sangat tidak digemari,” kata Bryant.

Menurut dia, metode baru penyiapan bahan makanan cukup membantu penyajian kembali makanan-makanan lama.

“Generasi terakhir yang makan otak domba mungkin generasi ibu saya,” ucapnya. “Namun sekarang saya kira akan digemari kembali.”

Dia mengatakan para pengunjung restoran kini lebih perduli secara etis.

“Kita tak punya hak untuk mengambil sedikit dari seekor binatang dan hanya memakan itu,” katanya.