Mahasiswi Bangladesh Tikam Tuan Rumahnya di Australia
Seorang mahasiswi asal Bangladesh yang disidang dengan tuduhan menikam tuan tanahnya di Melbourne, menolak berdiri ketika hakim memasuki ruang persidangan.
Serangan yang dilakukan mahasiswi bernama Momena Shoma ini disebutkan sebagai terinspirasi oleh kelompok teroris ISIS.
Momena diduga menikam Roger Singaravelu di rumahnya pada 9 Februari lalu. Dia dikenakan dakwaan percobaan pembunuhan dan aksi terorisme.
Saat hadir dalam persidangan magistrasi di Melbourne hari Rabu, terdakwa mengenakan cadar hitam yang hanya memperlihatkan bagian matanya.
Dia menolak berdiri ketika hakim magistrasi Sarah Dawes memasuki ruangan.
Dalam persidangan itu terungkap bahwa terdakwa menikam Singaravelu di bagian leher dan pundaknya saat korban tidur bersama anaknya.
Mahasiswi berusia 24 tahun ini datang ke Melbourne untuk kuliah dan tinggal di rumah Singaravelu sebagai bagian dari program homestay universitasnya.
Peristiwa itu terjadi hanya beberapa hari setelah kedatangannya ke Australia.
Akibatnya, korban harus menjalani operasi di rumah sakit.
Karena dalam persidangan mastrasi itu terdakwa menolak mengajukan permohonan bersalah atau tidak bersalah, maka Hakim Dawes yang melakukannya atas nama terdakwa.
Sebelumnya, pengacara terdakwa, Grace Morgan, mengatakan kliennya bermaksud untuk mengaku bersalah atas “tuduhan yang pantas”.
Kasus terdakwa ini akan dilanjutkan untuk diadili di Mahkamah Agung negara bagian Victoria mulai akhir bulan ini.
Morgan mengatakan sangat optimis persidangan kasus ini akan berlangsung cepat, dan kemungkinannya tidak berupa persidangan penuh.
Korban Singaravelu dan istrinya menghadiri persidangan magistrasi yang berlangsung singkat tersebut.
Pada Februari lalu polisi mengatakan Momena Shoma menjadi radikal dan terinspirasi oleh ISIS.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.