ABC

Mahasiswa Perth Ciptakan Baju Anti-Matahari

Dewan Kanker Australia Barat memberi tantangan kepada sekelompok mahasiswa jurusan fesyen untuk merancang pakaian anti-matahari bagi anak muda.

Manajer program ‘Sun Smart’ di Dewan Kanker tersebut. Mark Strickland, mengatakan, data terbaru menunjukkan, orang-orang berusia 15 hingga 29 tahun, kini, tak cenderung untuk berpikir bahwa kulit kecoklatan adalah hal yang baik, dibanding 10 tahun lalu ketika 60% dari mereka, benar-benar aktif menggelapkan kulit.

"Angka itu, kini, jatuh ke 38%. Itu menunjukkan bahwa pesan yang melarang penggelapan kulit benar-benar diterima, tapi apa yang kami temukan, pesan untuk menutupi tubuh saat berada di luar ruangan, belum diterima," jelasnya.

Baju anti-matahari yang diperagakan oleh Pascale Giorgi (depan), dan diapit oleh desainer Cassandra Pittard, Silvia Dzemail dan Lauren Willems. (Foto: Dewan Kanker Australia Barat)

Mark mengatakan, pakaian yang bisa melindungi tubuh dari sinar matahari bukanlah prioritas tinggi bagi kaum muda.

"Orang-orang di kelompok usia ini memandang pakaian anti-matahari tak trendi. Itu sebabnya kami bermitra dengan Central Institute of Technology," jelasnya.

Ia menambahkan,"Mereka adalah anak muda yang, sekarang ini, paham fesyen dan tekstil, jadi mereka adalah desainer pakaian di masa depan. Kami minta mereka untuk merancang sesuatu yang bisa melindungi diri dari sinar matahari sekaligus tetap trendi.”

Dewan Kanker juga berupaya memperluas kemitraannya dengan bekerja sama dengan tiga universitas lain mulai tahun depan, dan mendorong mahasiswa desain mereka untuk ambil bagian dalam produksi pakaian anti-matahari generasi berikutnya.

Mark mengungkapkan, mereka juga sedang dalam tahap pembicaraan dengan Festival Fesyen Perth untuk memasukkan kategori anti-matahari, guna membantu menyampaikan pesan mereka ke massa yang lebih besar.

Sementara hanya segelintir pakaian yang diproduksi siap jual, Mark menyebut bahwa proyek ini lebih tentang meningkatkan kesadaran perlindungan dari sinar matahari kepada kaum muda.

"Idenya adalah untuk tidak menjual banyak, tetapi untuk mengatakan kepada anak-anak muda ‘lihat, baju anti-matahari bisa saja trendi, ini adalah beberapa rekan sebayamu yang merancang pakaian yang akan mereka pakai, mereka tampak hebat dan di samping itu mereka akan membuatmu aman ketika berada di luar’, " tutur Mark.