ABC

Mahasiswa Hukum Menggugat Karena Tak Diijinkan Masuk ke Klub di Melbourne

Josh Findley, seorang mahasiswa fakultas hukum di Melbourne, mengajukan gugatan kepada sebuah bar karena tidak mengijinkan dia dan teman-temannya masuk karena saat itu sudah terlalu banyak pria.

Findley bersama teman-temannya mengunjungi bar Cookie di Swanston Street di pusat kota Melbourne Jumat malam pekan lalu.

Ketika mereka sudah berada di pintu klub tersebut, yang juga berada di kompleks yang sama dengan dua klub lainnya Rooftop dan The Toff in Town, mereka dihentikan petugas keamanan.

Josh mengatakan bahwa dia dan rombongannya – tiga pria dan satu wanita – diberitahu bahwa mereka tidak boleh masuk karena sudah terlalu banyak pria dalam rombongan mereka.

Tidak terima akan perlakuan tersebut, Josh minta bertemu dengan manajer klub tersebut, namun tidak dipenuhi. Akhirnya ia hanya beradu mulut dengan petugas keamanan.

"Saya ingin masuk bersama teman-teman saya, namun ditolak. Ini adalah tindakan ilegal," katanya. 

Menolak kehadiran seseorang di satu klub berdasarkan jenis kelamin adalah tindakan diskriminasi.
Menolak kehadiran seseorang di satu klub berdasarkan jenis kelamin adalah tindakan diskriminasi.

 

"Ini tindakan tidak adil dan saya merasa saya harus melakukan sesuatu. Saya tahu ini adalah masalah." katanya kepada ABC.

Kalau banyak orang lain tidak akan mempersoalkan hal ini dengan serius, ini tidak berlaku bagi Josh.

Awalnya dia mempersoalkan ini dengan manajemen Curtin House, yang mengelola salah satu klub di sana dengan mengatakan dia sudah mendapat diskriminasi karena jenis kelaminnya.

Dalam jawabannya, manajer Rooftop, Grant Gould mengatakan bahwa larangan itu karena mereka dilaporkan dia dalam keadaan mabuk, sehingga memang dibolehkan untuk melarangnya masuk.

"Saya kira adalah kesalahpahaman. Rombongan anda dilarang bukan karena jenis kelamin. Dua anggota teman anda menunjukkan tanda-tanda mabuk. Saya sudah melihat rekaman CCTV, dan sejumlah tamu pria lainnya diijinkan masuk. Jadi tidak ada diskriminasi karena anda pria," kata sang manajer.

Tidak puas dengan jawaban tersebut, dan mengatakan teman-temannya tidak ada yang mabuk ketika itu, Josh sekarang membawa perkara ini ke Tribunal Sipil dan Administrasi negara bagian Victoria (VCAT).

Dia meminta agar VCAT memutuskan bahwa tiga bar tersebut tidak melakukan tindak diskriminasi lagi, memberikan kompensasi, dan meminta maaf secara terbuka kepada dia dan teman-temannya.

Josh berharap bahwa hal ini akan menghilangkan budaya untuk menolak pelanggan laki-laki masuk ke klub dan bar.

"Saya berharap pria tidak dilarang masuk ke bar. Dan juga mungkin klub harus melakukan pelatihan kepada petugas keamanan mereka untuk mengatakan mereka tidak suka dengan sepatu kami atau alasan lain," tambahnya.