ABC

Mahasiswa Baru ANU di Canberra Dapat Topi dan Syal Rajutan

Para mahasiswa baru terutama dari Asia di kampus Australian National University (ANU) di Canberra akan mendapatkan topi dan syal rajutan ketika mereka mulai kuliah di semester kedua 2015.

Para staf dan mahasiswa di ANU yang membuat topi dan syal rajutan tersebut dalam pertemuan mingguan mereka dimana peserta belajar bagaimana merajut, dan kegiatan lainnya.

Menurut Cris Clucas dari tim Pengembangan Karir dan Pengalaman Mahasiswa, sebagai kampus yang berlokasi di salah satu kawasan paling dingin di Australia selama musim dingin,  topi dan syal rajutan ini diharapkan akan menghangatkan para mahasiswa yang kebanyakan adalah mahasiswa pasca sarjana dari negara-negara Asia yang beriklim tropis.

Mahasiswa Eddy Wintle (kiri depan) dan Simon Mulvaney bersama Jan Boyd (ibu dari seorang staf ANU) sedang merajut syal untuk mahasiswa ANU yang baru datang. (Supplied: Sayan De)
Mahasiswa Eddy Wintle (kiri depan) dan Simon Mulvaney bersama Jan Boyd (ibu dari seorang staf ANU) sedang merajut syal untuk mahasiswa ANU yang baru datang. (Supplied: Sayan De)

"Saay membaca sebuah artikel bulan Februari lalu dari Amerika Serikat  mengenai seorang pengrajut yang dulunya membuat seni rajutan untuk diletakkan di taman, sekarang membuat bahan-bahan rajutan seperti syal dan topi dan menaruh di pohon untuk mereka yang memerlukannya." kata Clucas kepada Radio 666 ABC Canberra.

"Dan saya kemudian berpikir ' wow' ini akan menjadi ide bagus bagi kami di sini membuat hal yang sama untuk mahasiswa baru yang datang di bulan Juli."

Tess Hemmings, seorang mahasiswa terlibat dalam kegiatan "Inisiatif Merajut untuk mahasiswa baru" ketika kelompok merajut ini  berkumpul di salah satu ruangan di kampus tersebut.

"Cris muncul di satu saat dan mengajar saya merajut  dan sejak itu saya menjadi lebih tertarik lagi." kata Hemmings.

Para pengrajut ANU berharap bisa membuat sekitar 100 topi dan syal untuk mahasiswa baru. (Supplied: Sayan De.)
Para pengrajut ANU berharap bisa membuat sekitar 100 topi dan syal untuk mahasiswa baru. (Supplied: Sayan De.)

Setiap bahan rajutan ini akan  diberi label yang berisi informasi mengenai proyek tersebut, selain juga pesan pribadi dari pembuatnya, dan tempat bagi mahasiswa baru untuk menulis pesan.

"Sambutan dari mahasiswa dan staf untuk proyek ini luar biasa." kata Clucas.

"Kami sedang mencoba membangun komunitas antara staf dan mahasiswa agar bisa lebih erat lagi."

"Dan juga di komunitas Canberra, kelompok sekolah, ada berbagai kelompok pengrajut yang ingin berpartisipasi." tambah Clucas.

(Mereka yang ingin menyumbang benang ataupun bahan rajutan yang sudah jadi bisa menghubungi Cris Clucas di set@anu.edu.au)