ABC

Mahasiswa Australia Protes Pemangkasan Anggaran Pendidikan Tinggi

Sekitar 100 pelajar terlibat bentrok dengan polisi di Pusat Kota Perth dalam aksi protes menolak rencana pemerintah memangkas anggaran untuk sektor pendidikan tinggi.

Demonstrasi itu adalah salah satu dari rangkaian aksi protes yang diselenggarakan oleh Persatuan Mahasiswa Nasional (NUS) di seluruh ibukota negara bagian di Australia.

Aksi unjuk rasa yang dinamai “Hari Aksi Nasional” diramaikan oleh pawai massa mahasiswa yang  berjalan kaki di sejumlah kota di Australia seperti di Brisbane, Sydney, Melbourne, Hobart dan Adelaide.  Mereka memprotes rencana pemerintah Abbott yang hendak memotong anggaran untuk sektor pendidikan tinggi senilai AUD$2 miliar.

Kerusuhan pecah di kota Perth ketika para mahasiswa yang melakukan unjuk rasa menolak ditertibkan oleh pihak polisi yang meminta mereka meninggalkan kawasan pertokoan di Murray Street.  Barisan mahasiswa itu akhirnya harus berhadapan dengan petugas kepolisian yang dibantu pasukan berkuda.

Aksi demonstrasi mahasiswa itu berhasil dibubarkan setelah pihak penyelenggara memutuskan membatalkan aksi mereka dikawasan itu.

Sementara itu aksi unjuk rasa mahasiswa dikawasan lain berlangsung damai, Presiden Persatuan Mahasiswa Nasional, Deanna Taylor  memperkirakan lebih dari 1,500 mahasiswa ikut berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa tersebut.

"Sekarang ini, mengajak orang untuk terlibat memperjuangkan sebuah isu itu sangat sulit, apalagi untuk mengajak mahasiswa yang kebanyakan sangat apatis, jadi kami sangat puas dengan jumlah peserta aksi yang terlibat hari ini,” katanya.

Pada bulan April, pemerintah Buruh sebelumnya mengumumkan pemotongan dana pendidikan tinggi untuk dialihkan guna  mendanai kebijakan reformasi sekolah Gonski.

Pemerintah Koalisi pimpinan Tony Abbott melanjutkan rencana pemotongan itu, meskipun membatalkan kebijakan model Gonski.

"Saat itu, pemerintah Partai Buruh mengusulkan penghematan akan diarahkan untuk menalangi kebijakan reformasi Gonski. Tapi pemerintah koalisi saat ini tidak memiliki niat untuk melakukan kebijakan tersebut. Jadi Koalisi benar-benar hanya memotong dana dari pendidikan saja," kata Taylor.

Koalisi klaim anggaran pendidikan tinggi meningkat 

Taylor menyangkal organisasinya menggelar protes hanya karena pemerintah konservatif yang sekarang mengendalikan kekuasaan.
 
"Kami juga sempat menggelar aksi protes besar beberapa dekade tahun lalu ketika pemerintah Buruh mengusulkan pemotongan," katanya.
"Kami tidak melihat partai politik sebagai juru penyelamat kami. Tak satu pun dari partai-partai besar yang mengatur kami,” bantahnya.

"Kami juga sempat menggelar aksi protes besar tahun lalu terhadap pemerintah Buruh ketika mereka mengemukakan rencana kebijakan tersebut, karenanya kami akan terus melakukan protes di bawah pemerintahan Abbott,” tegasnya.

Chloe Rafferty, petugas pendidikan dari NUS, New South Wales, menjelaskan kepada massa pengunjuk rasa kalau pemerintah tengah memproses rencana  pemotongan anggaran untuk universitas yang terbesar dalam kurun waktu 18 tahun.

"Aksi protes seperti ini dan juga aksi lain seperti rangkaian aksi unjuk rasa di bulan Maret ini adalah untuk menunjukan kita perlu menantang tidak hanya pemerintah tapu juga sistem yang buruk yang mendorong universitas menjadi semacam perusahaan,” katanya.

Namun, juru bicara untuk Menteri Pendidikan Federal, Christopher Pyne membantah dan mengklaim dibawah rezim pemerintah Koalisi anggaran untuk pendidikan tinggi justru malah semakin meningkat secara keseluruhan.

"Pendapatan untuk penyelenggara pendidikan tinggi dari hibah Pemerintah dan pinjaman HELP tahun 2014 diperkirakan mencapai AUD$14.9 miliar," kata Pyne.

"Pada 2013, jumlahnya hanya mencapai AUD $14.1 miliar, sementara pada tahun 2012, jumlahnya hanya mencapai AUD$13,3 miliar.

 "Di bawah Koalisi, lebih banyak siswa yang bisa belajar, lebih banyak tempat yang tersedia dan pendapatan meningkat."