ABC

MA Australia Tunda Pemulangan 153 Pencari Suaka ke Sri Lanka

Mahkamah Agung Australia mengeluarkan keputusan sementara yang membatalkan pengembalian 153 pencari suaka ke Sri Lanka, hanya beberapa jam setelah pemerintah Australia mengabarkan bahwa perahu lainnya yang mengangkut pencari suaka juga dikembalikan ke negara asal.

Pada hari Senin (7/7/2014), hakim mengabulkan permintaan kelompok pengacara yang mewakili 153 pencari suaka tersebut. Mereka meminta hakim untuk melindungi kelompok pencari suaka tersebut yang diantaranya terdapat 32 perempuan dan 37 anak-anak.

Kelompok yang masih terombang-ambing di lautan sekarang masih berada di bawah kontrol pihak otoritas Australia.

"Kami berpendapat bahwa pencari suaka ini berhak agar kasusnya didengar dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku," salah seorang pengacara George Newhouse berkata.

"Menteri tidak bisa seenaknya mencegat mereka di tengah malam dan kemudian mengusir mereka."

Dia juga terkejut dengan adanya informasi bahwa sebuah kelompok pencari suaka yang berjumlah 41 orang menghadapi tuntutan hukum begitu mereka dikembalikan ke Sri Lanka. 

"Hal ini mendorong perlunya penegakan hukum karena pemerintah telah membuat orang-orang tersebut menghadapi risiko tuntutan hukum, penahanan dan penyiksaan, karena itu yang terjadi di penjara di Sri Lanka–sehingga orang-orang ini butuh bantuan secepatnya," ujarnya.

Dia mengingatkan bahwa pencari suaka ini "mengklaim bahwa mereka melarikan diri dari negaranya karena jiwanya terancam".

Newhouse menyebutkan nama 48 orang pencari suaka di kelompok tersebut, termasuk perempuan dan anak-anak.

"Kami berusaha mencari perlindungan buat yang lainnya juga, meskipun kami tidak mengetahui nama mereka," ujarnya. 

Hakim Susan Crennan mengatakan bahwa kemungkinan kelompok pencari suaka tersebut sudah berada dalam tahanan Angkatan Laut Australia untuk diserahkan kepada pemerintah Sri Lanka.

Dia memutuskan untuk membatalkan proses penyerahan ini sampai sore ini, sampai kasus ini ditinjau ulang di Pengadilan Tinggi. 

Juru bicara dari Kementrian Imigrasi Scott Morrison mengatakan bahwa pemerintah tidak akan memberikan komentar karena kasus ini masih diproses.

Diyakini bahwa beberapa pencari suaka melarikan diri dari Sri Lanka dan mengungsi di India sebelum menyebrang ke Australia.

Dewan Pengungsi Tamil mengklaim bahwa setidaknya 11 orang di kapal itu yang telah mengalami siksaan dari badan intelijen Sri lanka dan mengatakan bahwa dipastikan ada beberapa orang di kapal tersebut yang menghadapi situasi yang sama.

Kapal yang mengangkut para pencari suaka tersebut dicegat di sekitar pulau Christsmas lebih dari seminggu yang lalu namun Morrison menolak berkomentar.