ABC

MA Australia Putuskan Anggaran Penempatan Pendeta di Sekolah Inkonstitusional

Mahkamah Agung Australia telah memenangkan gugatan terhadap National School Chaplaincy Program (program penempatan pendeta konselor di sekolah), dan memutuskan bahwa dasar hukum yang digunakan untuk mendanai program tersebut tidak konstitusional.

Meskipun digugat di pengadilan, program itu mendapat alokasi hampir 250 juta dollar dalam APBN tahun ini, untuk digunakan selama empat tahun.

Ini adalah kedua kalinya pendanaan itu digugat di Mahkamah Agung.

Seorang bapak dari Queensland, Ron Williams, memenangkan gugatan atas National School Chaplaincy Program di tahun 2012, ketika pengadilan memutuskan, program tersebut tidak didanai dengan cara yang sah.

Setelah keputusan 2012 itu, Pemerintah Federal Australia segera bertindak untuk mendukung program itu dan lebih dari 400 program lainnya yang berpotensi dirugikan oleh putusan pengadilan itu, dengan meluluskan sebuah UU baru.

Kini Williams memenangkan gugatan atas validitas UU tersebut.

Pertanyaan utama yang diperiksa dalam kasus itu adalah apakah pemerintah mempunyai wewenang untuk mendanai program-program seperti itu langsung melalui organisasi-organisasi lokal.

Negara-negara bagian mendukung Williams di kedua gugatan itu, karena khawatir bahwa pemerintah pusat menggunakan mekanisme untuk melangkahi mereka.

Williams, dari Toowoomba, mengatakan, ia memperkarakan issue yang menurutnya adalah misionaris agama ke sekolah-sekolah.

Queensland man Ron Williams outside the High Court Ron Williams, telah dua kali menggugat pendanaan program penempatan pendeta di sekolah-sekolah di Australia.

National School Chaplaincy Association berpendapat, program itu akan jalan terus karena dananya dapat diperoleh sebagai pemberian negara bagian atau wilayah.

Perdana Menteri Tony Abbott mengatakan, Pemerintah akan mencari jalan guna memastikan program itu dapat terus berlangsung.

"Jaksa Agung akan mempelajari kasus ini dan kami akan mengeluarkan respon sesegera mungkin," katanya.

National School Chaplaincy Program pertama diterapkan oleh pemerintah John Howard di tahun 2006 dan kemudian diperpanjang oleh pemerintah Kevin Rudd.

Sekolah-sekolah menerima masing-masing hingga 20-ribu dolar untuk mempekerjakan seorang pendeta.

Pendeta itu bertugas memberi konseling kepada para siswa, tapi tidak boleh mengubah kepercayaan mereka.

Dalam APBN tahun ini, Pemerintah Federal menghapuskan pendanaan untuk konselor non-agama, yang mencakup kira-kira seperempat dari semua peserta dalam program itu.

Pemerintah Buruh terdahulu mengijinkan petugas kesejahteraan siswa yang sekuler untuk didanai berdasarkan progam itu, tapi pemerintah Koalisi yang sekarang mencabut kebijakan itu dan hanya mendanai pendeta.

Pemerintah beralasan ingin mengembalikan program itu sebagaimana dirancang oleh pemerintah Howard dan bahwa pemerintah negara bagian dapat mendanai  konselor sekuler kalau mau.