ABC

Lulusan Sekolah Australia Makin Sulit Cari Kerja

Sudah enam bulan Taasha Goldbach menganggur .

Ia mengatakan bukan karena ia tidak mau mencoba mencari pekerjaan. Tapi menurutnya, sejak lulus sekolah menengah di tahun 2014, kebanyakan lamaran pekerjaan yang ia masukkan diabaikan oleh banyak perusahaan.

“Setelah melamar kerja, biasanya saya tidak mendengar kabar apa-apa. Sebagian memberikan jawaban email secara otomatis, jika ada kata-kata yang sesuai diinginkan di surat lamaran, mereka akan melihatnya.”

Taasha tidak sendirian. Ia dibesarkan di kawasan Skye, sebelah tenggara kota Melbourne. Kawasan ini menjadi salah satu titik dengan pengangguran terbanyak di kalangan anak muda di Australia.

“Saya tahu beberapa orang yang bahkan belum pernah bekerja sejak sekolah, tapi mereka telah melamar setiap harinya,” ujar Taasha.

Kawasan Skye mencatat 15,1 persen pengangguran di kalangan anak muda Australia di bulan Januari. Menurut The Brotherhood of St Laurence keadaan ini bisa semakin buruk.

Organisasi ini menghimpun data dari Biro Statistik Australia untuk memetakan 20 kawasan dengan tingkat pengangguran anak-anak muda tertinggi.

Kawasan pedalaman di negara bagian Queensland menjadi yang paling buruk, dengan angka mencapai 67,1 persen.

Kawasan lainnya adalah Southern Highland di New South Wales, dengan tingkat 28,9 persen; disusul dengan kawasan White Bay di Queensland, termasuk Bundaberg dan Hervey Bay.

Menurut Conny Lenneberg, Direktur Eksekutif dari Brotherhood of St Laurence, kesempatan kerja bagi anak-anak muda sebetulnya tidak harus tergantung pada dimana mereka tinggal.

“Sebelumnya mungkin selalu pada lokasi tertentu, tetapi keadaannya makin buruk. Jika kita lihat pengangguran di kalangan anak muda Australia sebelum krisis finansial di tahun 2008 mencapai sekitar 8,8 persen secara keseluruhan. Sekarang kita melihatnya pada tingkat 12 persen.”

Laporan ini diambil dari program AM dari ABC Radio, yang bisa Anda dengar disini.