ABC

Lulusan Paraplegia di Canberra Bisa Berjalan Ketika Diwisuda

Seorang lulusan yang menghadiri wisuda di University of Canberra hadir, yang sebelumnya kehilangan fungsi kaki karena kecelakaan motor 11 tahun lalu, naik panggung berjalan sendiri karena adanya bantuan robot exoskeleton.

Paul Jenkins mengalami cacat di tahun 2006, menjadi lumpuh karena kecelakaan motor, namun kemudian bisa mengontrol gerakan di kakinya, lewat serangkaian terapi sel punca, fisioterapi, dan pelatihan menggunakan alat yang disebut exoskeleton, bernama the ReWalk.

Di sela-sela fisioterapi intenstif yang dijalankannya, Jenkins kemudian mengikuti kuliah di jurusan bisnis dan ekonomi terapan di University of Canberra.

“Ini perjalanan panjang. Saya harus belajar merangkak, saya harus belajar bagaimana berlutut lagi, bagaimana belajar keseimbangan.” katanya.

“Dan saya berpikiran, ketika menjalani proses ini, saya juga harus membuat otak saya tetap bekerja, sehingga saya kemudian memutuskan melanjutkan ke universitas, dan inilah hasilnya sekarang.” kata Jenkins.

Paul Jenkins walks across the stage to accept his degree.
Paul Jenkins naik ke atas panggung untuk menerima gelar sarjana.

ABC News: Ian Cutmore

The ReWalk menggunakan gerakan lutut dan pinggang yang digerakkan oleh motor, yang memungkinkan penggunanya berjalan.”

Sebelum ini, Paul Jenkins hanya bisa menggunakan kursi roda.

“Saya benci dengan kursi roda. Setiap kali saya bisa keluar dari kursi roda adalah bonus.”

“Saya bisa merasakan perbedaan, saya tahu kapan saya berjalan di atas karpet, pasir atau rumput.”

Walau teknologi ini masih berada di tahap-tahap awal, Jim Barreet distributor ReWalk di Australia, perusahaan bernama Making Strides, mengataakn berharap peralatan ini nantinya akan menggantikan kursi roda.

“Banyak manfaatnya secara kesehatan, jadi kepadatan tulang meningkat, juga otot, dan kandungan lemak menurun.” katanya.

“Ada banyak hal yang bermanfaat, seperti misalnya tidur, atau kelelahan, dan bahkan dalam interaksi sosial menjadi lebih baik.”

Paul Jenkins poses.
Paul Jenkins sebelumnya harus duduk di kursi roda karena kakinya tidak berfungsi lagi setelah mengalami kecelakaan sepeda motor.

ABC News: Ian Cutmore

Walau ketika naik panggung untuk menerima ijazah merupakan hal yang emosional bagi Jenkins, dia mengatakan pada awalnya dia menganggap ini sebagai lelucon.

“Pada awalnya saya beranggapan ini sebagai lelucon, karena saya tidak berniat melakukannya, dan sekarang beginilah kenyataannya.” kata Jenkins.

Diterjemahkan pukul 13:45 AEST 12/4/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak artikelnya dalam bahasa Inggris di sini