ABC

Lubang Ozon di Atas Antartika Hampir Seluas 4x Wilayah Australia

Tahun ini, lubang pada lapisan ozon di atas Antartika telah meluas ke tingkat yang hampir mendekati rekor, mencakup area yang hampir empat kali ukuran Australia.

Para ilmuwan dari PBB mengatakan, perluasan itu disebabkan suhu yang lebih dingin dari biasanya, ketimbang oleh kerusakan ekstra yang dialami lapisan pelindung Bumi.

Tapi hal itu masih bisa berarti adanya radiasi UV ekstra dan resiko atas lebih banyaknya orang di selatan Australia yang akan selama musim panas ini.

Lubang pada lapisan ozon di atas Antartika telah dimonitor selama lebih dari 30 tahun.

Garis merah menandakan ujung dari lubang ozon. (Foto: CSIRO)
Garis merah menandakan ujung dari lubang ozon. (Foto: CSIRO)

Menurut ilmuwan atmosfer, Profesor David Karoly, dari Universitas Melbourne, ukurannya berfluktuasi sangat tajam ketika muncul setiap musim semi.

"Setiap musim semi berakhir hampir selama 35 tahun, sudah ada penipisan ozon stratosfer di atas Antartika, terutama karena dua faktor yang sangat penting," katanya.

Profesor David menerangkan, "Peningkatan bahan kimia perusak ozon di atmosfer dan suhu udara dingin yang sangat khusus- yang terjadi di musim dingin dan musim semi di atas Antartika –lah yang memunculkan perusak ozon katalis yang memungkinkan ozon lebih cepat diserap oleh konsentrasi gas chlorofluorocarbons atau CFC – bahan kimia perusak ozon yang muncul di stratosfer akibat aktivitas manusia."

Badan cuaca dan iklim PBB mengatakan, lubang ozon musiman tahun ini memuncak pada tanggal 2 Oktober, mencakup wilayah seluas 28,2 juta km persegi di atas Antartika – hampir empat kali ukuran Australia atau luas wilayah Rusia dan Kanada jika digabungkan.

Paul Krummel dari lembaga penelitian CSIRO mengatakan, hal ini sangat berbeda dibandingkan tahun lalu, ketika lubang ozon musiman masih menjadi salah satu yang terkecil dalam sejarah.

"Beberapa tahun terakhir, lubang ozon benar-benar cukup kecil tetapi tahun ini, ukuran lubang jelas-jelas cukup besar dan pada musim inilah, lubang ozon menjadi salah satu yang terbesar atau yang terbesar dalam sejarah, tetapi dalam hal luas keseluruhan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, ini adalah ketiga atau keempat terbesar," jelasnya.

Paul mengatakan, ukuran lubang ozon tahun ini disebabkan oleh suhu dingin yang tak biasanya, ketimbang oleh kerusakan tambahan di lapisan ozon.

"Apa yang benar-benar menentukan ukuran lubang ozon setiap tahun adalah kondisi meteorologi, dan tahun ini, suhunya sangat dingin di Antartika, dan pada musim seperti sekarang ini, udara hangat biasanya mulai berjalan keluar ke daerah itu dan hal itu belum terjadi ," terangnya.

Ukurang lubang ozon bisa mempengaruhi warga Australia

Paul mengatakan, masyarakat seharusnya tak khawatir akan variabilitas meteorologi, dan mencatat bahwa hal itu terjadi setiap tahun.

"Kita tahu bahwa zat yang menyebabkan lubang ozon, klor dan bromin di atas sana tengah menurun … telah menurun sekitar 18% sejak era puncak mereka pada 1990-an, 2000-an," sebutnya.

Sejak tahun 1987, gas yang diketahui menyebabkan penipisan ozon telah dilarang dan tahun lalu, Organisasi Meteorologi Dunia melaporkan tanda-tanda positif pertama dari "pemulihan ozon".

Profesor David Karoly dari Universitas Melbourne mengatakan, fluktuasi dalam ukuran ini bukanlah kekhawatiran dalam jangka panjang.

"Akan lebih sulit untuk melihat perbaikan jangka panjangnya, tren menurun dari ukuran lubang ozon, tapi hal itu masih diperkirakan terus berlanjut," katanya.

Sang Profesor mengungkapkan, "Kami memperkirakan bahwa lubang ozon di belahan Bumi Selatan tak akan sepenuhnya pulih dalam 40 sampai 60 tahun ke depan, ketika ia kembali ke era pra-1980 ketika lubang ozon pertama kali ditemukan."

Namun, ukuran lubang ozon pada tahun ini memang memiliki potensi untuk mempengaruhi warga Australia.

"Ketika lubang ozon mulai terbentuk, udara yang menipis di ozon bisa diangkut ke bagian selatan Australia, yang- dalam periode itu tentu saja, bisa meningkatkan jumlah radiasi UV di permukaan bumi," utara Paul.

"Jadi mungkin ada kecenderungan untuk sedikit lebih terkena sengatan matahari,” sambungnya.

Ia berujar, "Saya akan mengatakan bahwa sebagian besar negara bagian di selatan adalah tempat yang terkena dampak. Ini biasanya terjadi pada bulan Desember, sehingga ketika matahari semakin panas dan lebih tinggi di langit, ini adalah masa ketika hal tersebut kemungkinan terjadi dan kemudian pada bulan Januari, Februari, itu mungkin akan hilang."

Kedua ilmuwan mengatakan, penggunaan tabir surya dan pakaian pelindung matahari direkomendasikan sepanjang musim panas di Australia.