ABC

Lowongan Pekerjaan Pertambangan Australia Meningkat

Seiring meningkatnya aktivitas dan harga komoditas sumber daya alam, lowongan pekerjaan di pertambangan Australia pun terkena dampaknya.

Menurut situs pencari kerja di Australia, Seek, ada lowongan pekerjaan lebih banyak di sektor ini, yang nilainya naik 70 persen di bulan Mei tahun ini, dibandingkan tahun 2016.

Hal ini juga terlihat dari laporan triwulan dari sektor pertambangan, yang dibuat agen perekrutan dunia Hays.

Direktur Pertambangan Australia di Hays, Chris Kent mengatakan meski jenis pekerjaan berbeda-beda di seluruh negara bagian, tapi lowongan posisi berada di bidang efisiensi dan produktivitas.

“Setiap peran yang terkait dengan bidang tersebut, dan juga yang memastikan rantai pasokan berjalan lancar, jelas penting,” katanya.

“Jelas tambang batu bara dan bijih besi, banyak pekerjaan di pertambangan tersebut, di situ pula banyak yang kehilangan pekerjaan dan sekarang mereka sedang mencari.”

Dampak teknologi

Terlepas dari tingginya pergerakan sektor ini ke pengunaan alat-alat otomasi, seperti penggunaan truk dan kereta api, Kent mengatakan akan butuh waktu lama sebelum robot menggantikan pekerjaan manusia di sektor ini.

“Saya kira itu masih lama,” kata Chris.

“Seperti halnya alat-alat otomotis yang berdampak pada truk dan rig pengeboran misalnya, saya rasa sudah ada reaksi berlebihan soal seberapa besar dampaknya terhadap industri ini.”

“Banyak pertambangan di Australia yang sudah lama ditambang, sehingga susah lagi dalam keadaan sekarang mengubah tambang yang ada ke sistem otomasi.”

Chris mengatakan saat ini menjadi waktu yang optimis di banyak sektor sumber daya alam, dan ia mendorong para pekerja untuk “mempertimbangkannya lagi jika pernah berkecimpung sebelumnya”.

“Ini waktunya menyiapkan CV dan memastikan sudah diperbaharui, dan kembali ke sana,” katanya.

Tenaga kerja casual meningkat

Menggunakan tenaga kerja casual telah menjadi tren di sektor pertambangan selama beberapa tahun terakhir. Chris pun berharap untuk melanjutkannya

“Saya harus mengatakan bahwa masih ada pandangan bias soal memperkerjakan casual,” katanya.

“Perusahaan mengambil kesempatan untuk ‘mencoba sebelum membeli’ istilahnya.”

“Mereka akan menjadwalkan pekerja di jam yang berubah-ubah selama mungkin enam bulan, dan kemudian jika mereka senang, mereka akan menjadikannya sebagai pekerja permanen.”

“Tapi beberapa perusahaan besar cukup terang-terangan memiliki semua pekerjanya casual, seperti para penambang bijih besi, misalnya.”

Dampak sektor pertambangan setelah tak ada lagi visa 457

Ketika Pemerintah Federal mengumumkan mengganti visa 457 untuk tenaga terampil, banyak posisi di sektor pertambangan, minyak dan gas yang tak lagi tersedia bagi pekerja dari luar Austalia.

Kelompok industri Asosiasi Pertambangan dan Logam Australia (AMMA) melobi agar keputusan untuk beberapa kategori dibatalkan.

Direktur eksekutif Tara Diamond menyatakan hal sebaliknya dengan apa yang dipercaya oleh warga Australia. Yakni, jumlah pemegang visa 457 kurang dari 2 persen dari total tenaga kerja di Australia.

“Tanpa mereka [457 pemegang visa] beberapa pekerjaan yang sangat khusus, termasuk untuk sejumlah peralatan dan operasi menggunakan peralatan berpemilik, sejumlah operasi lepas pantai tidak akan terjadi.”

Tara mengatakan pekerja asal luar negeri masih dibutuhkan untuk beberapa peran yang sangat khusus.

“Kategori yang telah dihapus, yang membuat AMMA sangat prihatin, terkait dengan operasi kapal dan pengeboran di darat dan lepas pantai,” katanya.

“[Dan] beberapa operasi pengangkutan udara, serta sejumlah pekerjaan di bidang teknik dan ilmu bumi.”

Tara mengatakan bahwa AMMA terus bekerja sama dengan industri untuk memberikan masukan lebih lanjut kepada Pemerintah Federal, dengan terus melobi agar ada perubahan.

Diterbitkan oleh Erwin Renaldi pada 6/07/2017 pukul 12:30 AEST dari artikel dalam bahasa Inggris, yang bisa dibaca disini.