ABC

Lolosnya Perahu Pencari Suaka ke Australia Picu Tanda Tanya

Sebanyak 27 pencari suaka yang berhasil mencapai Christmas Island, Australia, sejak Senin (2/12/2013) dan baru berhasil diketahui pihak Australia Kamis (5/12/2013), menunjukkan Operasi Kedaulatan Perbatasan yang dijalankan Pemerintahan Koalisi tidak berjalan dengan baik. Hal ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana kebijakan yang dijalankan untuk menyetop kedatangan perahu pencari suaka dan melibatkan pihak militer, bisa diterobos oleh kedatangan perahu tanpa terlacak sama sekali.

Partai Buruh yang beroposisi dan Partai Hijau menyatakan, pemerintah harus menjelaskan mengapa hal ini bisa terjadi. Jurubicara Oposisi bidang Imigrasi Richard Marles mengatakan, ketatnya implementasi kebijakan Koalisi itu menimbulkan pertanyaan karena lolosnya perahu pencari suaka tersebut.

Sementara Senator Sarah Hanson-Young dari Partai Hijau mengatakan, pertanyaan yang perlu dijawab pemerintah Koalisi pimpinan PM Abbott bagaimana bisa sebuah perahu bisa lolos ke Australia.

Menteri Imigrasi Scott Morrison mengatakan, pihak berwajib akan menyelidiki mengapa perahu tersebut bisa tiba di Christmas Island tanpa terdeteksi oleh sistem pengawasan perbatasan.

Ke-27 pencari suaka ini baru ketahuan oleh penduduk lokal di pulau itu, setelah sejumlah di antara mereka terlihat menyusuri jalan raya.

Seorang di antara mereka kemudian dibawa ke rumahsakit karena mengalami cedera.

Menurut Morrison, ke-27 orang tersebut kini ditangani Pihak Imigrasi Australia.

Sepajang pekan lalu, empat perahu pencari suaka tiba di Australia, di luar perahu yang berhasil mencapai Christmas Island tersebut.

Menurut Jenderal Komandan Operasi Kedaulatan Perbatasan Jenderal  Angus Campbell, sebanyak 162 pencari suaka dan enam kru perahu tiba di Australia sejak Jumat pekan lalu.

Menurut dia, para penyelundup manusia memanfaatkan cuaca di laut sebelumnya datangnya musim ombak, untuk mengirim para pencari suaka ke Australia.

"Saya kira mereka memanfaatkan cuaca sebelum datangnya musim ombak," katanya.