ABC

Lindungi Badak dari Kepunahan, Australia Tampung 80 Badak Afrika Selatan

Mulai tahun ini, Australia akan menjadi rumah perlindungan baru bagi 80 ekor badak asal Afrika. Ini merupakan program pertama di dunia untuk memastikan kelestarian hewan ini.

Proyek Badak Australia atau  Australian Rhino Project berencana merelokasi 80 ekor badak dari Afrika Selatan ke taman-taman safari di Australia.
 
Pendiri proyek ini, Ray Dearlove mengatakan ini merupakan kebijakan penjaminan biologi.
 
Situasi sangat mengerikan, ada sebuah situasi yang mendesak,” katanya. 
Lebih dari 5.000 badak telah dibunuh untuk diambil culanya  sejak tahun 2010, dengan rekor 1.400 tewas tahun lalu dan 1.200 pada tahun 2014. Padahal siklus kehamilan badak adalah 16 bulan dan mereka hanya bisa memproduksi satu ekor anak saja.
 
Dearlove mengatakan semakin banyak badak yang dibunuh setiap tahunnya ketimbang jumlah badak yang dilahirkan, kepunahan merupakan hal yang sangat mungkin terjadi.
 
"Jumlah badak menurun dengan cepat,” katanya.
 
"Saya menilai Australia merupakan salah satu tempat yang aman di bumi untuk memulai program penangkaran badak, dengan tujuan akhir mereka nantinya bisa dipulangkan ke Afrika kembali ketika masalah [perburuan] telah berhasil di atasi.”
 
Meskipun pengaturan biosekuriti masih sedang diselesaikan, baik pihak Afrika Selatan dan Pemerintah Australia mendukung proyek tersebut.
 
Enam ekor badak putih pertama dalam dua bulan mendatang akan dikarantina di Johannesburg pada bulan Mei.
 
Mereka kemudian akan diterbangkan ke Australia pada bulan Agustus, di mana mereka akan dikarantina di Taronga Western Plains Zoo di Dubbo selama dua bulan. Dari sana, badak-badak ini akan dikirim ke Taman Safari Monarto di dekat Adelaide. 
 
Sejauh ini, semua proses ini berjalan lancar, karenanya Dearlove berharap bisa mendatangkan 80 ekor badak Afrika Selatan ke Australia dalam kurun waktu 4 tahun mendatang.
 
"Tidak ada tempat yang aman di Afrika bagi badak saat ini,” katanya.
 
"Badak sudah hampir punah di kawasan atas hingga Afrika Selatan. Saat ini diperkirakan hanya tersisa sekitar 85 sampai 90 dari badak putih dan badak hitam di dunia,”
 
Dearlove mengatakan para pemburu cula badak beroperasi hingga mozambik dan membunuh 3 badak setiap hari.
 
"Mereka melanggar batas kawasan, mereka membawa senjata besar serta kapak, pisau panjang atau gergaji listrik untuk memotong cula badak dan anggota kawanan lainya membawa bekal persediaan,” katanya.
 
"Mereka akan berjalan sejauh 15 kilometer ke tempat dimana mereka akan mendapatkan sekawanan badak dan menembak setidaknya yang terbesar dan kemudian menyeberang perbatasan lagi,”
 
"Cula badak itu sendiri akan sempat berpindah tangan ke lima orang sebelum akhirnya dinaikan keatas perahu untuk diselundupkan ke Asia,”
Cula badak terbuat dari keratin, sama dengan zat yang membentuk kuku manusia.
 
Namun cula ini harganya bisa mencapai $500.000 di Vietnam  dan China, dimana sebagian orang meyakini memiliki khasiat menyembuhkan berbagai penyakit mulai dari flu biasa hingga kanker.
 
"Para pemburu ini bisa mendapatkan uang hingga $80.000 untuk satu kilo cula badak,” katanya.
 
"Satu ekor badak dengan ukuran rata-rata diperkirakan memiliki cula seberat 5 kilogram..jadi ada sekitar  $400.000  hingga $500.000 uang yang akan mereka dapatkan dari satu ekor badak tersebut.
 
"Sindikat yang mengerahkan orang berburu badak ini sama dengan sindikat yang menggerakan orang untuk mengedarkan senjata tajam dan narkoba di kawasan ini dan pada akhirnya keuntungan yang mereka dapatkan dari cula badak sangat besar,”
 
Upaya merelokasi badak ini dari Afrika Selatan ke Australia diperkirakan akan mencapai $75.000.
 
Dearlove mengakui proyek ini membutuhkan logistic yang besar namun menurutnya ini investasi yang layak dilakukan.
 
"Jika kita tidak melakukan apapun untuk mengatasi perburuan massif badak, siapa yang mau melakukannya,’
 
"Dan jika badak itu punah, siapa yang akan kita salahkan,” tambahnya.