ABC

Lima Hal yang Anda Tidak Ketahui Soal Australia

Setiap siswa sekolahan di Australia tahu jika lokasi benua Australia secara bertahap terus menuju ke sebelah utara. Tapi juga sebenarnya Australia bergerak ke samping, naik, turun, dan seluruh kota-kota bergerak menjauh. Bagaimana kita tahu soal ini? Karena adanya black hole, fenomena langit Lubang Hitam yang besar.

1. Australia tidak hanya bergerak enam sentimeter utara setiap tahun, tapi juga bergerak ke samping

A diagram of the Australian plate
Lempeng Australia, dimana benua Australia berada.

Wikimedia Commons: Alataristarion (CC-BY-SA-4.0)

Lempeng benua Australia secara perlahan bergerak menuju khatulistiwa. Tapi Australia Barat sepertinya lebih mendekat ke arah utara lebih cepat dibandingkan Australia di kawasan timur, sehingga seluruh benua bergerak searah jarum jam.

Gerakan ini sangat kecil, setengah derajat setiap 15 juta tahun, tapi cukup mempengaruhi pengukuran jarak jauh yang dilakukan surveyor dengan menggunakan GPS.

“Pengukuran mereka harus dikoreksi hingga 10 cm untuk setiap mereka mengukur 1.000 kilometer,” kata Dr John Dawson dari Geoscience Australia.

2. Sydney dan Melbourne bergerak menjauh lebih lanjut, setelah gempa 2004

A composite image of the Opera House and Melbourne at night
Letak kota Sydney dan Melbourne terus berjauhan

Flickr.com: Sinead Friel (CC-BY-2.0)/Lenny K Photography (CC-BY-2.0)

Sulit untuk mengatakan mana kota yang lebih bahagia, tapi Sydney dan Melbourne sudah bergerak lebih menjauh sejak gempa besar melanda Pulau Macquarie pada tanggal 23 Desember 2004.

Gempa itu tidak terkait dengan gempa Sumatera yang menyebabkan tsunami beberapa hari kemudian, karena jaraknya ribuan kilometer ke arah tenggara, setengah jarak dari Australia ke Antartika.

Gempa besar dengan skala 8,1 telah mendorong Sydney dua milimiter lebih jauh dari Melbourne dan keduanya menjauh 1,5 milimiter di tahun-tahun selanjutnya. Hobart dan Canberra juga terus menjauh.

Pergeseran ini disebabkan relaksasi pasca-gempa, saat kerak bumi mengendap kembali turun setelah getaran besar. Dan proses ini tidak cepat, bisa membutuhkan waktu hingga ribuan tahun.

3. Halaman belakang di rumah-rumah Australia naik turun 40 sentimeter setiap harinya

A rock formation jutting out of the sea
Kawasan Bermagui Camel Rock, Australia

Getty Images: Saenman Photography

Gelombang hanya terjadi di lautan. Gravitasi Bulan, dan sedikit dari gravitasi Matahari, telah meregangkan bumi sehingga menyebabkan permukaan tanah naik turun hingga 40 sentimeter setiap hari.

Jadi bagaimana bisa gravitasi merapat dan merenggakan batuan padat? Kerak bumi, yang padat dan berbatu hanyalah lapisan tipis di permukaan planet Bumi. Kerak bergerak naik dan turun karena sebagian besar magma cair di bawahnya ditarik dan didorong oleh gravitasi bulan dan matahari.

Hebatnya, sistem cuaca yang tinggi dan rendah di Australia menghisap dan mendorong permukaan Bumi naik dan turun, tetapi hanya beberapa sentimeter, menurut Dr Lucia Plank dari University of Tasmania.

4. Perth tenggelam lima sentimeter dalam 20 tahun terakhir

Australia Perth
Kota Perth, Australia.

Flickr.com: Karl Dinnington (CC-BY-NC-ND-2.0)

Bukan hanya industri mineral yang sempat meledak dan harga rumah saja yang jatuh di negara bagian Australia Barat.

Seluruh kota Perth telah turun hingga lima sentimeter sejak tahun 1996, akibat ekstraksi air tanah dari lapisan bawah tanah di kawasan Yarragadee. Lapisan bawah tanah ini mengandung air dan dapat mengalirkan air, yang juga merupakan sumber air bersih untuk kota Perth.

5. Kita tahu semua ini berkat teleskop dan Lubang Hitam!

Mount Pleasant Radio Observatory
Mount Pleasant Radio Observatory di Australia

Koleksi: Jim Lovell

Anehnya, salah satu cara kita mengukur gerakan kecil di kerak bumi adalah dengan teleskop. Padahal mereka tidak mengarah ke bawah, mereka lebih melihat ujung alam semesta.

Quasar adalah titik yang sangat terang dengan dukungan cahaya dari Lubang Hitam besar yang jauh.

Mengarahkan teleskop radio yang berbeda-beda ke sebuah quasar tunggal dan membandingkan waktu yang dibutuhkan untuk menerima sinyal memberikan pengukuran sangat tepat seberapa jauh teleskop terpisah. Dilengkapi dengan GPS, maka akan ada ukuran yang akurat dari posisi mereka.

Metode ini disebut very long baseline interferometry (VLBI), dan dengan jaringan global teleskop kita dapat segera menentukan pergerakan kerak bumi hingga hitungan milimeter. Tidak lagi dalam ukuran sentimeter yang kadang tidak akurat.

Terima kasih kepada Dr John Dawson dari Geoscience Australia dan Dr Jim Lovell dan Dr Lucia Plank dari University of Tasmania atas penjelasannya.

Diterbitkan oleh Erwin Renaldi pada 25/01/2017 pukul 16:30, dari laporan aslinya dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca disini.