ABC

Li Na Bintang Di Dalam Dan Luar Lapangan

Namanya hanya empat huruf Li Na, mudah diingat dan sekarang tampaknya merupakan salah satu nama yang paling terkenal di negerinya China.

Li Na juga semakin terkenal dan semakin disukai di luar lapangan.

Ini tidak saja karena keberhasilannya menjadi juara tunggal putri Australia Terbuka hari Sabtu (25/1/2014) malam dengan mengalahkan finalis dari Slovakia, Dominika Cibulkova 7-6, 6-0 tetapi karena juga komentar-komentarnya.

Sudah menjadi kebiasaan sekarang terutama dalam pertandingan grandslam, para juara ketika diserahkkan piala dan penghargaan lain akan mendapatkan kesempatan untuk berbicara.

Li Na mencairkan keadaan di Melbourne Park dengan komentar-komentarnya yang disambut gelak tawa meriah dari para penonton yang hadir.

Biasanya para pemenang akan mengucapkan terima kasih kepada orang-orang dekat seperti pelatih, pacar, suami, agen dan yang lainnya yang membantu keberhasilan mereka sebagai juara.

Li Na memulai ucapan terima kasih dengan menyebut agennya Max Eisenbud.

"Untuk agen saya, Max, terima kasih banyak, kamu membuat saya kaya raya." kata LI Na. Bintang China ini adalah salah satu petenis terkaya di dunia dengan penghasilan jutaan dolar setiap tahun, tidak saja dari hadiah pertandingan namun juga dari berbagai sponsor.

Pamor LI Na naik setelah dia menjadi juara tunggal putri Prancis Terbuka di tahun 2011.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada pelatihnya Carlos Rodriquez dan tukang urutnya (fisio) sebelum kemudian beralih ke suaminya Jiang Shan, mantan pelatih Li Na yang sering menjadi bahan olok-olok Li Na.

"Dan tentu saja, suami saya.  Dia bahkan terkenal di China." katanya.

"Terima kasih karena sudah berkorban untuk saya, melakukan perjalanan ke mana-mana, menjadi lawan berlatih, mengurus raket, mengambil minuman."

"Dia sudah berbuat banyak jadi terima kasih. Kamu orang yang baik." tambah Li Na sebelum menambahkan "juga karena sudah membawa keberuntungan."

Dalam jumpa pers setelah pertandingan, Li Na mengatakan bahwa dia harus mengucapakn terima kasih kepada unggulan ke-26 Lucie Safarova dari Ceko yang ditemuinya di babak ketiga.

Dalam pertandingan itu, Safarova sempat mencapai match point, sebelum Li Na membalikkan keadaan dan menang 1-6, 7-6, 6-3.

"Saya kira saya harus mengirimkan email ke Safarova untuk mengucapkan terima kasih." kata Li Na.

Perjalanan karier Li Na termasuk unik karena keberhasilannya dicapai sendiri tanpa banyak bantuan dari sistem  olahraga China.

Li Na memulai karirnnya sebagai pemain bulu tangkis namun atas anjuran pelatihnya berpindah ke tenis pada usia 8 tahun. Sempat menjadi bagian dari sistem pelatnas China, Li Na kemudian mengundurkan diri dan melanjutkan pendidikan di universitas.

Ini disebabkan karena salah satu alasannya adalah bahwa permintaannya untuk memiliki pelatih pribadi tidak dikabulkan.

Memulai karir profesional di tahun 1998, Lina di tahun 2008 memutuskan melakukan solo karir di luar  siste yang disebut Fly Alone, terbang sendirian.

Dengan model itu, dia menentukan sendiri pelatih dan turnamen apa yang akan diikutinya. Dengan itu sekarang dia menjadi petenis putri atau putra Asia pertama yang menjuarai dua kali grandslam.