ABC

Lebih 400 Ribu Ekor Sapi Australia Diekspor ke Indonesia Selama 2018

Harga sapi Australia yang diekspor ke Indonesia pada akhir tahun ini mencapai 3,25 dolar per kg, dengan volume ekspor yang mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu.

Dalam beberapa bulan terakhir terjadi lonjakan pengiriman ternak dari Pelabuhan Darwin, dan diperkirakan akan melampaui 400 ribu ekor sapi, naik tajam dibandingkan tahun lalu yang hanya 308 ribu ekor.

Seorang pelaku industri Cameron Jenkins dari Frontier International menyatakan permintaan sapi dari Indonesia sangat terasa bagi kalangan industri ini di Australia.

“Ada sejumlah kekuatan baru di pasar Indonesia, meskipun ada yang skeptis mengenai berapa lama hal itu akan bertahan,” katanya kepada ABC Rural.

“Banyak pengiriman ternak dari Darwin dalam beberapa bulan terakhir yang mengakibatkan sejumlah eksportir saling bersaing mendapatkan ternak,” jelasnya.

Harga sapi penggemukan untuk pasar Indonesia mencapai titik terendah 2,60 dolar per kg awal tahun ini. Namun harga itu pulih kembali pada bulan Agustus menjadi sekitar 3 dolar per kg.

Jenkins menjelaskan meski produsen ternak sekarang menikmati kenaikan harga, kondisi pasar untuk eksportir masih tetap sulit.

“Saya kira tahun 2017 sedikit mengkhawatirkan, namun tahun 2018 ini mengalami peningkatan volume untuk sebagian besar eksportir,” katanya.

Dia menjelaskan bahwa secara finansial kondisinya masih sulit, karena harga sapi di pasar domestik juga tinggi. Di sisi lain pasar Indonesia masih mengalami pergeseran permintaan akibat masuknya daging kerbau India.

Jenkins memperkirakan wilayah peternakan di Queensland barat dan daerah yang dilanda kemarau mulai mendapatkan hujan selama musim panas ini, maka hal itu akan berdampak besar pada harga sapi di 2019.

Para eksportir, katanya, akan bersaing dengan para peternak yang ingin menambah ternaknya.

Sementara itu harga sapi jantan ukuran berat yang dikirim ke Vietnam melalui Pelabuhan Townsville pada akhir tahun ini sekitar 3 dolar per kilogram.

Secara nasional, industri peternakan Australia telah mengekspor 1.007.805 ekor ternak sejak Januari hingga November tahun ini.

Asosiasi Eksportir Ternak Wilayah Utara (NTLEA) yang dihubungi ABC menyebutkan sejumlah hal penting yang dialami industri ini sepanjang 2018.

Di antaranya: pembukaan lahan peternakan Berrimah senilai 5 juta dolar, diberlakukannya pengamat independen, serta finalisasi perjanjian perdagangan bebas dengan Indonesia (belum ditandatangani).

Selain itu, kalangan industri ini juga mencatat adanya rekomendasi ASEL, Moss dan McCarthy serta kasus pengadilan yang melibatkan Brett Cattle Company.

Diterbitkan oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC Australia.