ABC

Larangan Untuk Merawat Gangguan Mental dengan Teknik Penahanan Diri

PBB telah menyerukan pelarangan dalam penahanan diri dalam segala bentuk, dalam merawat kesehatan mental. Di Australia masih terfokus pada pelarangan pengasingan diri, sehingga masih ada bentuk penahanan diri lainnya, seperti pemberian obat yang berlebihan.

Ahli kesehatan mental menyerukan agar adanya pemantauan yang lebih sering soal penggunaan pengekangan, baik fisik dan kimia, dalam perawatan kesehatan mental.

Mereka prihatin dengan penggunaan obat untuk menahan pasien di pusat perawatan kesehatan mental bisa meningkat, jika pemantauan kurang dilakukan. 

Ada tiga jenis bentuk penahanan diri dalam perawatan kesehatan mental, yakni pengekangan secara fisik, penahanan dengan bantuan mekanis, serta menahan diri melalui zat kimia.

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, atau PBB telah menyerukan pelarangan dalam penggunaan ketiga jenis bentuk perawatan kesehatan mental tersebut.

Juan E Méndez, staff khusus PBB di tahun 2013 pernah menyerukan, "larangan keras semua tindakan paksaan … termasuk menahan dan mengurung mereka yang mengalami gangguan psikologis atau intelektual … di semua tempat, termasuk di institusi perawatan jiwa dan sosial. "

Pada tahun 2005, Australia mensahkan upaya meningkatkan keselamatan dalam perawatan kesehatan mental dalam Prioritas Nasional Keselamatan Kesehatan Mental. Ini menjadi rencana nasional pertama untuk mengurangi resiko dan bahaya bagi penderita gangguan jiwa.

Disebutkan dalam rencana tersebut bahwa pemerintah "berencana mengidentifikasi empat bidang prioritas, termasuk 'mengurangi penggunaan, dan jika mungkin menghilangkan, penahanan diri dan pengasingan'".

Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah pemerintah negara bagian dan teritori telah berkomitmen untuk menghentikan penggunaan teknik menahan diri dalam perawatan kesehatan mental, dengan fokus pada pengasingan diri.

Karena itu ahli kesehatan mental di Australia mengatakan jenis penahanan diri masih digunakan sebagai gantinya, karena fokus masih terbatas pada bentuk pengasingan.

Indigo Daya, adalah salah satu warga Australia yang pernah berupaya melakukan aksi bunuh diri.

Ia pernah dikunci di ruang pengasingan di sebuah rumah sakit jiwa.

"Ini benar-benar mengerikan bagi saya dan mereka menyebutnya sebagai pengobatan," aku Daya. "Jelas itu adalah pilihan terakhir yang dianggap bermanfaat."

Daya membutuhkan perawatan selama bertahun-tahun. Teknik yang digunakan termasuk dikunci di sebuah ruangan dan diberi obat-obatan dengan dosis berat, teknik yang dikenal sebagai penahan atau penenang diri secara kimiawi.

"Saya hampir tidak bisa punya banyak kehidupan sama sekali," katanya. "Dan di dalam pun, saya masih merasa benar-benar tertekan, tapi saya tidak bisa mengungkapkannya dengan jelas."

Menurut Daya, tidaknya ada pengawasan dalam pengekangan fisik dan kimia malah lebih berbahaya.

Para ahli kesehatan mental mengatakan pengasingan atau mengunci pasien sendirian di kamar, adalah praktek lain yang sudah dianggap berbahaya, sehingga sudah disarankan untuk dihentikan.

Frank Quinlan, CEO Kesehatan Mental Australia, khawatir jika bentuk penahanan diri bisa meningkat, jika tidak dimonitor.

"Kami ingin melihat data dari bentuk-bentuk pengekangan, supaya dapat yakin tidak adanya pergeseran dari satu bentuk pengasingan ke bentuk pengasingan lain, seperti dalam bentuk kimia [atau obat-obatan]."

Pakar hukum di bidang kesehatan mental, Profesor Bernadette McSherry juga mendukung agar adanya pemantauan dalam teknik menahan diri.

"Pengetahuan kita soal ini sangat sedikit, karenanya kita benar-benar membutuhkan pengukuran yang komprehensif di Australia agar mendapat gambaran penuh seberapa sering intervensi digunakan."

Sementara itu, juru bicara dari Institue Kesehatan dan Kesejahteraan Australia mengatakan pihaknya ingin mendapatkan kesepakatan nasional tentang definisi dan pencatatan soal penahanan diri dalam kesehatan jiwa. Upaya ini dialkukan agar bentuk penahanan diri dapat dimonitor dengan mudah di masa depan.