Lahan Parkir Khusus Perempuan di China Dianggap Seksis
Tempat parkir khusus perempuan yang berukuran besar dan ditandai dengan ikon sepatu stiletto di timur China telah dikritik keras sebagai tindakan seksisme di media sosial China.
Lahan parkir yang kontroversial di stasiun Jiande dan Tonglu di Provinsi Zhejiang ini dilaporkan berukuran 3,2 meter – atau satu setengah kali lebih besar dari slot parkir “normal”.
Mereka mengikuti kemunculan sejumlah tempat parkir khusus perempuan berukuran ekstra besar yang dibuka di seluruh China, mulai dari pusat perbelanjaan di Chongqing di barat daya China hingga wilayah Hebei di utara.
Tujuan dari tempat parkir khusus ini telah diperdebatkan dengan hangat di situs media sosial China ‘Sina Weibo’, dengan banyak netizen mengatakan bahwa lahan parkir itu memperkuat stereotip bahwa perempuan adalah pengemudi yang buruk sementara yang lain mengatakan bahwa ini adalah desain yang cukup perhatian.
Fang Hongying, manajer layanan jalan raya Jiande, baru-baru ini mengatakan kepada media China, ‘Xinhua’, bahwa keterampilan mengemudi hanyalah sebagian dari alasan di balik tempat parkir khusus perempuan yang diperkenalkan Oktober lalu itu.
“Tempat parkir perempuan lebih dekat dengan pintu keluar dan sistem pemantauan, yang lebih nyaman bagi pengendara perempuan untuk beristirahat atau berbelanja di bangunan utama, dan jauh lebih aman, terutama di malam hari,” katanya.
Sebuah survei yang dilakukan di medsos Sina Weibo menemukan, 63 persen dari 1.700 responden percaya bahwa membuat area parkir khusus perempuan adalah ide bagus.
Dianggap perlakukan perempuan layaknya idiot
Banyak pengguna Weibo dengan cepat memberi label tempat parkir khusus itu sebagai seksis dan membela kemampuan pengemudi perempuan.
“Ini benar-benar diskriminasi terhadap perempuan,” kata seorang pengguna bernama Nanyabianfu.
“Ini memperlakukan pengemudi perempuan layaknya idiot.”
“Perempuan bisa melakukan apapun yang bisa dilakukan pria.”
“’Tempat parkir mobil khusus perempuan hanyalah sebuah bentuk yang menunjukkan bahwa pengemudi perempuan tidak terampil,” tulis mereka.
Sementara sejumlah pengguna lain mengakui keuntungan lahan parkir mobil yang lebih luas, mereka percaya bahwa hal itu mendiskriminasi kedua jenis kelamin.
“Desain lahan parkir perempuan adalah desain yang bagus dan nyaman, tapi itu disebut tempat parkir perempuan,” tulis pengguna bernama Caomuyiqiu_s.
Membuat ruang publik lebih ramah perempuan
Parkir khusus perempuan bisa ditemukan dalam berbagai desain dan ukuran di China dan negara-negara lain termasuk Korea Selatan, di mana banyak dari lahan parkir itu hanya diberi warna merah muda dan ditandai dengan sosok yang mengenakan rok merah muda.
Sebagai bagian dari proyek ‘Seoul Ramah Perempuan’ yang diluncurkan pada tahun 2009, ibukota Korea Selatan ini memperkenalkan ribuan tempat parkir berwarna merah muda untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi para pengemudi perempuan.
Di China, sejumlah bandara di Beijing, Shenzhen, Wuhan dan Guangzhou juga menawarkan antrian khusus perempuan di pos pemeriksaan keamanan yang dikelola oleh penjaga perempuan.
Antrian tersebut diperkenalkan untuk membuat penumpang perempuan merasa lebih nyaman saat diperiksa oleh petugas keamanan dan untuk meningkatkan efisiensi.
Kereta api dan kereta bawah tanah khusus perempuan juga telah dibuat di beberapa negara termasuk Mesir dan Jepang untuk memerangi pelecehan seksual.
Di Jepang, di mana tindakan meraba-raba di kereta api adalah masalah yang sudah berlangsung lama, platform dan pintu kereta ditandai dengan sejumlah pertanda yang menunjukkan di mana kereta khusus berada dan juga hari dan waktu ketika mereka tersedia secara khusus bagi perempuan.
Di kereta Kairo, dua gerbong tengah di setiap kereta disediakan khusus untuk perempuan.
Layanan transportasi daring khusus perempuan juga diluncurkan di seluruh dunia, meskipun konsep tersebut juga digambarkan sebagai seksis dan diskriminatif.
Layanan transportasi daring ‘Shebah’ di Australia, yang hanya mempekerjakan dan menjemput perempuan, diluncurkan pada Hari Perempuan Internasional tahun lalu.
Sebuah layanan bus khusus di Papua Nugini yang memberi para perempuan transportasi yang aman dan bebas, yakni Meri Seif (Perempuan Aman), kini melatih beberapa pengemudi bus perempuan pertama di negara ini.