ABC

Lagi, Warga Australia Gabung Kelompok ISIS di Timur Tengah

Kepala anti-terorisme di Kepolisian Federal Australia (AFP) mengungkapkan, sejumlah anggota ISIS yang baru direkrut, lagi-lagi, berhasil meninggalkan Australia "beberapa hari lalu" tanpa terdeteksi oleh pihak berwenang.

Komisaris Asisten AFP, Neil Gaughan, mengungkapkan hal ini sebelum Komite Parlemen memeriksa undang-undang anti-terorisme baru, yang dikenal sebagai Undang-Undang Militan Asing.

Komisaris Asisten Neil mengatakan kepada komite tersebut bahwa aturan pengawasan di Australia perlu dirombak dengan dibolehkannya batas bawah sebagai bukti, sehingga polisi bisa menangkap tersangka teroris.

“Saya pikir, kita kehilangan kemampuan untuk menghentikan orang – para pelaku dan pendukungnya. Kita tak berbuat apa-apa dalam hal ini,” kemuka Neil.

Beberapa bulan belakangan ini, setidaknya 3 warga Australia anggota ISIS diyakini telah terbunuh dalam pertempuran di Timur Tengah. (Foto: AFP)

Ia mengatakan, lagi-lagi, warga Australia berhasil keluar negaranya untuk bergabung dengan kelompok ISIS di Timur Tengah.

“Ada beberapa orang keluar Australia beberapa hari lalu, yang tak masuk radar siapapun. Kami mendengar kabar itu setelah kejadian namun faktanya masih ada beberapa orang yang berhasil keluar,” tuturnya.

Komisaris Asisten Neil menambahkan, “Dan terlepas dari apa yang kami lakukan, kami tak menghentikannya, jadi kami butuh cara lain.”

Ia mengatakan, kekuatan yang lebih besar dibutuhkan untuk menghentikan mereka yang memfasilitasi dan mendukung ekstrimis yang dilatih di dalam negeri.

"Ada, saya sebut begitu, beberapa kelompok fasilitator yang beroperasi di bagian utara dan selatan pantai timur Australia, yang saat ini, tak terjangkau penegakan hukum, yang tak bisa kita tangkap," katanya.

Ia kemudian menyambung, "Sekarang, jika kami memiliki bukti yang cukup, kami akan menangkap mereka – kami telah melakukan hal itu pada beberapa kesempatan."