ABC

Lagi, Penyelidikan Pelecehan Seksual Anak di Australia

Komisi Penyelidikan Kerajaan untuk Pelecehan Seksual Anak, Selasa (28/1/2014), kembali melakukan penyelidikan kasus pelecehan seksual anak-anak yang terjadi di empat panti asuhan yang dikelola badan amal Salvation Army di Queensland dan New South Wales, Australia.

Penyelidikan ini akan dilakukan dalam dua minggu ke depan, guna memastikan apakah cara Salvation Army menangani kasus-kasus tersebut sesuai dengan yang seharusnya. Termasuk bagaimana badan amal ini menangani para pelaku pelecehan di kalangan pengurusnya.

Menurut Salvation Army pelecehan yang terjadi pada era 1960an dan 1970an itu merupakan "kegagalan besar".

Salah seorang korban, Robert Conway, mengaku berusia 13 tahun saat dikirim ke panti asuhan khusus anak laki-laki, yang dikelola Salvation Army. "Kesan pertama, saya langsung dianiaya pada malam pertama itu juga oleh pengelola panti," ungkapnya.

Ia mengatakan, anak-anak panti saat itu juga mengalami penyiksaan fisik yang seharusnya juga diselidiki oleh Komisi.

Korban lainnya, Lewis Blayse, mengaku pernah tinggal di salah satu panti Salvation Army di Alkira, Queensland. "Orang sudah mendengar bagaimana pelecehan terjadi di kalangan gereja. Namun apa yang terjadi di Salvation Army jauh lebih buruk lagi," katanya.

Komisioner Salvation Army James Condon menyatakan perisitiwa itu merupakan masa kelam dari organisasinya yang memang harus dibuka ke publik. "Saya baca laporannya dan membuat saya semakin menyesali apa yang telah terjadi," katanya.

Tahun 2010 lalu, Salvation mengeluarkan permintaan maaf resmi atas anak-anak panti asuhan yang mengalami pelecehan dalam periode tahun 1990an.

Menurut Condon, pihaknya bersedia bertanggung jawab  atas apa yang terjadi. "Kami yang memimpin Salvation Army saat ini harus menerima tanggung jawab atas apa yang telah terjadi," katanya.

Salah seorang komisioner Komisi Penyelidikan Kerajaan, Janette Dines, mengemukakan banyak kasus yang tidak dilaporkan sampai era tahun 1990an. Menurut dia, salah satu penyebabnya adalah para korban ketakutan untuk mengungkap apa yang terjadi.

Penyelidikan dalam bentuk dengar pendapat ini dilakukan di Sydney hari ini secara terbuka untuk umum.