ABC

Kyle Chalmers Rebut Emas 100 Meter Putra di Rio

Kyle Chalmers menjadi perenang pertama asal Australia yang merebut medali emas di nomor 100 meter gaya bebas putra di Olimpiade Rio de Janeiro dalam 48 tahun terakhir.

Chalmers yang baru berusia 18 tahun masih berada di peringkat ketujuh saat lomba di 50 meter pertama, namun kemudian bisa menyentuh papan finish di tempat pertama dengan waktu 47,58 detik.

Rekan senegara, Cameron McEvoy yang juga difavoritkan untuk menang, hanya menduduki peringkat ke-7, dengan perenang Belgia Pieter Timmers (47,80 detik) merebut medali perak, sementara juara bertahan dari Amerika Serikat Nathan Adrian (47,85 detik) merebut medali perunggu.

Di Rio ini adalah medali emas ketiga yang didapat Australia menyusul kemenangan Mack Horton di nomor 400 gaya ganti putra dan tim putri di nomor estafet 4×100 meter di hari pertama lomba hari Minggu lalu.

Chalmers menjadi perebut medali emas pertama Australia di nomor bergengsi ini setelah Michael Wenden mencapai prestasi yang sama di Olimpiade Mexico di tahun 1968.

“Saya sebenarnya tidak terlalu mengikuti perkembangan renang. Saya biasanya lebih mengikuti bola basket, sepakbola dan sepakbola gaya Australia.” kata Chalmers.

“Saya tahu kita pernah kalah beberapa kali, pernah sebelumnya mencapai waktu terbaik tapi kalah. Jadi saya ingin melakukannya untuk diri sendiri, keluarga, negara dan teman-teman saya di Australia.” katanya lagi.

Kyle Chalmers menjadi perenang Australia yang menjadi juara 100 meter gaya bebas sejak tahun 1968
Kyle Chalmers menjadi perenang Australia yang menjadi juara 100 meter gaya bebas sejak tahun 1968

Olympics

Chalmers juga adalah perenang Australia keempat yang merebut emas 100 meter gaya bebas di Olimpiade setelah Wenden, Jon Henricks (1956) dan John Devitt (1960).

Kemenangan Chalmers mengesankan karena di dua Olimpiade sebelumnya Eamon Sullivan dan James Magnussen hanya bisa merebut medali perak di Olimpiade Beijing (2008) dan London (2012).

Chalmers yang berasal dari Australia Selatan ini sebelumnya berada di peringkat kedua di belakang McEvoy di uji coba tim Olimpiade Australia di bulan April lalu di Adelaide.

Sejauh ini di Rio, Chalmers juga tampil mengesankan di nomor final estafet 4×100 meter hari Minggu dimana Australia mendapatkan medali perunggu.

Sebelumnya di babak penyisihan, Chalmers juga mencatat waktu mengesankan, mencatat rekor dunia junior di babak penyisihan dan semifinal.

Chalmers bersimpati dengan McEvoy

Dalam pertandingan Chalmers berjalan ke kolam renang dengan penuh percaya diri, dan berenang tidak terpengaruh dengan saingannya di 50 meter pertama.

Adrian dari Amerika Serikat berada di peringkat kedua di saat berbalik, di belakang perenang Kanada Santo Condorelli. Namun Chalmers kemudian meningkatkan kecepatan renangnya untuk finish di tempat pertama.

Kemenangan di usia 18 tahun tersebut membuatnya setidaknya masih bisa tampil di dua Olimpiade lagi.

Chalmers yang memiliki ayah Brett yang bermain di klub Port Adelaide dan Adelaide Crows di cabang sepakbola gaya Australia (AFL) sekarang menjadi perenang tercepat keempat Australia di nomor 100 meter ini.

Cameron McEvoy (kiri) dan Kyle Chalmers
Perenang Australia lainnya Cameron McEvoy menyambut kemenangan Kyle Chalmers di final 100 meter gaya bebas putra di Olimpiade Rio.

Getty: AAron Ontiveroz

Bagi McEvoy, yang semula difavoritkan tidak berhasil mencetak waktu yang sama ketika dilakukan di uji coba Olimpiade yaitu 47,04 detik.

McEvoy yang tahun lalu merebut medali perak di kejuaraan dunia di Kazan, berada di tempat pertama di 50 meter pertama, namun kemudian tidak mampu meladeni yang lain.

Chalmers menyampaikan simpatinya untuk McEvoy, yang banyak dinyatakan favorit untuk menang.

“Saya tidak mau merayakan kemenangan terlalu banyak malam ini, karena saya tahu dia pasti sangat kecewa malam ini.” kata Chalmers.

“Namun saya yakin di akhir pekan nanti, saya akan lebih gembira.” katanya lagi.

Diterjemahkan pukul 16:39 AEST 11/8/2016 oleh Sastra Wijaya.

Simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini