ABC

Kucing Liar Picu Kepunahan Satwa Asli Australia di Arnhem Land

Kucing liar menjadi pemicu kepunahan hewan asli Australia di daerah Arnhem Land, wilayah yang kaya dengan hutan belantara di Kawasan Teritori Utara.

Populasi kucing liar di Arnhem Land, Kawasan  Teritori Utara terus meningkat dan hasil penelitian yang dilakukan ahli lingkungan dari Universitas Charles Darwin, Terry Mahney menyimpulkan kucing liar menjadi salah satu pemicu kepunahan sejumlah hewan asli Australia di kawasan itu.

"Kita tahu dari penelitian lain bahwa kucing dapat mendorong hewan punah," katanya.

Dari riset  diketahui kalau di beberapa daerah terdapat kucing liar setiap enam kilometer persegi, dan itu berarti ada ribuan kucing liar  yang memangsa satwa asli Australia  setiap malam.

Riset yang dilakukan bekerjasama dengan Departemen Manajemen Sumber Daya  Tanah, Kawasan Teritori Utara dan pemilik tradisional kawasan Arnhem Land ini sengaja meneliti lebih jauh tentang keberadaan kucing liar di kawasan itu.

Dengan menggunakan perangkat pelacakan radio, survei waktu malam dan perangkap kamera, riset ini berusaha memperkirakan jumlah kucing dan kepadatan penduduk.

"Tujuan dari proyek ini pertama mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai ekologi kucing, jadi kita tahu ke mana mereka pergi, apa yang mereka lakukan, apa hubungan mereka dengan mangsa, dan kemudian mempelajari metode kontrol," kata Terry Mahney.

Sejumlah kucing liar yang ditangkap, dipasangi kalung pelacak GPS untuk melacak gerakan mereka.

Proyek penelitian ini direncanakan berlangsung selama 3 tahun, dan sejauh ini  pemerintah setempat berusaha mengurangi populasi kucing liar yang mengancam satwa liar asli Australia ini dengan meminta bantua dari dari organisasi pemburu lokal.

Dan tahun ini, pemerintah setempat juga mulai mengujicobakan perangkap kucing liar di sejumlah kawasan.