ABC

Kuburan Pun Bisa Dijadikan Tempat Wisata di Australia

Apakah anda mau bersantai minum kopi di tengah kuburan atau membawa anak-anak anda main di dekat makam keluarga anda?

Kebiasaan itu dilakukan di negeri seperti Inggris atau Australia ketika Ratu Victoria masih berkuasa, dan sekarang beberapa orang di Australia berusaha mempopulerkan kembali kebiasaan tersebut.

Memang selama ini kuburan atau tempat pemakaman umum lebih sering diasosiasikan sebagai tempat yang menyedihkan, hal-hal berhubungan dengan kematian, dan bahkan angker.

An illustration of two children in a churchyard
Apakah anda mau membawa anak-anak bermain di areal pemakaman umum?

Flickr: Library of Congress

Tempat Pemakaman Umum Fawkner Memorial Park yang terletak sekitar 20 km dari pusat kota Melbourne memiliki monumen bersejarah, taman yang dirawat dengan rapi, sebuah kafe dan juga dihubungkan dengan stasiun kereta.

TPU ini dibangun di tahun 1906 dan luasnya lebih dari 100 hektar.

Jacqui Weatherill dari Yayasan Greater Metropolitan Cemeteries Trust yang mengurusi berbagai TPU di Melbourne ingin agar lebih banyak TPU menarik mereka yang masih hidup untuk berkunjung.

TPU bukan tempat untuk kesedihan
TPU bukan tempat untuk kesedihan.

ABC News: Connie Agius

“Mereka yang datang ke TPU sekarang bisa melihat kami memiliki tempat bermain anak-anak, mereka bisa minuk kopi di cafe, atau membawa anjing jalan, naik sepeda, jogging, mereka bisa datang ke sini dan meditasi.” katanya.

Weatherill mengatakan kuburan baru menjadi tempat yang menakutkan atau menyedihkan setelah Perang Dunia Pertama di tahun 1918.

Jacqui Weatherill from the Greater Metropolitan Cemeteries Trust
Jacqui Weatherill ingin agar lebih banyak TPU didatangi orang yang masih hidup.

ABC News: Connie Agius

“Di zaman Ratu Victoria berkuasa (abad 19), banyak keluarga yang mendatangi TPU, mereka akan membawa keluarga dan teman-teman, mengunjungi makam sanak keluarga dan menikmati suasana di TPU tersebut.” katanya.

Dia sekarang menganjurkan warga untuk kembali melakukan hal yang sama.

Dengan itu, sekarang TPU yang baru dibangun, dibuat untuk mengenang mereka yang suda meninggal dengan suasana taman, dan makam tidak lagi ditandai dengan batu nisan yang besar.

“Kami pernah melakukan kremasi dan abunya dimasukkan ke dalam kontainer plastik.” kata Weatherill.

“Sekarang kami bisa mencampur abu dengan tanah dan kemudian ditanam di bawah pohon.”

"Dari situ, pohon akan tumbuh dan memberi kesan bahwa orang yang sudah meninggal tersebut tumbuh lagi bersama pohon."

A memorial plaque beneath one of the trees in a grove in a cemetery
Menurut pakar demografi Bernard Salt, kebiasaan pemakaman berubah.

ABC News: Connie Agius

Menurut Bernard Salt, direktur pelaksana Demographics Group pembuatan taman pemakaman umm yang baru sekarang paling tidak di Australia sudah beralih dari pandangan bahwa TPU adalah tempat untuk menguburkan mereka yang meninggal.

“Perilaku kita terhadap kematian dan mengenang mereka yang meninggal sudah berubah.” katanya.

Salt mengatakan lebih banyak orang sekarang yang lebih memperhatikan proses pemakanan, memilih peti mati yang lebih ramah lingkungan, dan upacara yang tidak melibatkan gereja.

Dia mengatakan perubahan itu konsisten dengan nilai-nilai kehidupan modern dan orang ingin dikenang dari sesama mereka hidup.

“Orang ingin suasana lebih santai, kurang menakutkan dan melibatkan sebanyak mungkin orang.”

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini