Kubu Mahathir Menang Mengejutkan di Pemilu Malaysia
Aliansi partai oposisi yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Mahathir Mohamad secara mengejutkan mendapatkan suara mayoritas dalam pemilihan umum di Malaysia.
Dengan demikian mereka mengakhiri 60 tahun berkuasanya Barisan Nasional .
Komisi Pemilu Malaysia mengatakan hasil resmi menunjukkan bahwa pihak oposisi sejauh ini sudah memenangkan 113 kursi dari 222 kursi yang tersedia.
Barisan Nasional sejauh ini mendapat 79 kursi.
Kemenangan ini berarti Dr Mahathir Mohamad di usia 92 tahun kembali akan menjadi Perdana Menteri Malaysia dan menjadikannya pemimpn dunia paling tua yang terpilih secara demokratis.
Dr Mahathir sebelumnya menjadi pemimpin otoriter di Malaysia selama 22 tahun sampai tahun 2003.
Dia memutuskan kembali ke dunia politik dan mendukung pihak oposisi setelah marah dengan skandal korupsi besar-besaran yang melibatkan Perdana Menteri Najib Razak.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Mahathir mengatakan pihak oposisi sudah dihubungi oleh pihak kerajaan Malaysia untuk menyatakan kemenangan, dan perdana menteri akan dilantik dalam waktu satu hari.
Dr Mahathir sekarang mengatakan hari libur di Malaysia akan pindah menjadi Kamis dan Jumat, hal yang juga dijanjikan oleh Najib di malam sebelum pemungutan suara dilakukan bahwa Barisan Nasional akan melakukan hal yang sama bila menang.
Masih tampak sehat di usia 92 tahun, Dr Mahathir berjanji bahwa pemerintahan baru tidak akan melakukan ‘tindakan balasa dendam’ terhadap lawan-lawan politik.
Namun dia mengatakan akan mengembalikan supremasi hukum dan mengadili mereka yang melanggar.
"Bila siapa saja yang yang melanggar hukum, dan itu juga termasuk wartawan, mereka akan diajukan ke pengadilan untuk diadili." katanya.
Kemenangan yang tidak terduga
Sebelum pemungutan suara tidak banyak yang memperkirakan bahwa Dr Mahathir akan bisa mengalahkan Barisan Nasional yang sudah lama memerintah dan mendapat dukungan dengan mayoritas penduduk Melayu di negara tersebut.
Namun dia kemudian bergabung dengan Anwar Ibrahim yang sekarang sedang menjalani hukuman penjara, dan keduanya membentuk koalisi guna menggunakan sentimen ketidakpuasan sebagian warga Malaysia atas skandal miliaran dolar yang menyelimuti Najib sejak tahun 2015.
Dr Mahathir berjanji untuk meminta pengampunan kerajaan bagi Anwar Ibrahim bila dia menang pemilu, dan setelah dia dibebaskan, Mahathir akan mengundurkan diri sehingga Anwar Ibrahim bisa menjadi perdana menteri.
Barisan Nasional mengalami kekalahan di negara bagian yang selama ini secara tradisional menjadi daerah kekuasaan mereka.
Jajak pendapat yang dilakukan sehari menjelang pemilihan menunjukkan bahwa dukungan terhadap Barisan Nasional menurun, dan aliansi pimpinan Dr Mahathir akan mendapatkan banyak suara di kawasan semenanjung Malaysia, dimana 80 persen warga berdomisili.
AP/Reuters