ABC

Kualitas Layanan Bandara di Australia Kurang Memuaskan

Sebuah laporan yang mengupas soal kualitas layanan bandara-bandara di Australia menyebutkan lonjakan jumlah penumpang yang menggunakan terminal udara ternyata tidak diikuti oleh peningkatan layanan oleh pihak pengelola bandara di Australia.

Komisi Persaingan Usaha Australia (ACCC) dalam laporan terbarunya mengenai monitoring kualitas layanan di bandara Brisbane, Sydney, Melbourne dan Perth menunjukan adanya peningkatan keuntungan pendapatan bandara yang cukup signifikan.

Meski demikian, dari hasil monitoring itu tercatat hanya bandara Brisbane saja yang mendapatkan peringkat kualitas layanan bagus dari ACCC, sementara 3 bandara lainnya hanya meraih peringkat cukup memuaskan selama dua tahun  berturut-turut.

Dalam laporan pengawasan bandara tahunan periode 2012-2013, ACCC menyatakan jumlah penumpang yang menggunakan terminal udara meningkat 1.9 menjadi sebanyak 21.6 juta penumpang selama periode tersebut.

Laporan ini juga menyebutkan kalau bandara Brisbane memiliki tingkat pendapatan kedua terbesar dari tarif parkir dari total pendapatan bandara. Sementara bandara Perth tercatat sebagai bandara yang tarif parkirnya mengalami kenaikan terbesar, dimana untuk parkir 8 jam, naik  41,5 persen menjadi US$ 22.

Namun rekor bandara dengan tarif parkir termahal masih dipegang oleh Bandara Sydney dimana untuk parkir  jangka pendek selama satu jam saja, dikenakan biaya $16 dibandingkan dengan bandara Brisbane yang tarifnya $14, di Bandara Melbourne $12 dan di Perth $6.

Ketua ACCC, Rod Sims mengatakan keuntungan yang didapatkan pengelola bandara kebanyakan bersumber dari kenaikan harga-harga dan tingginya permintaan.

"Satu hal yang dikeluhkan konsumen dan maskapai adalah layanan di bandara yang tidak mengalami peningkatan – yang hanya diberi peringkat cukup memuaskan, yang perlu dipertanyakan apakah layanan yang diberikan sudah cukup,” katanya kepada ABC.

Macet, bagasi dan parkir keluhan utama

ACCC mengatakan laporan mengenai kualitas layanan bandara ini merespon survey dikalangan penumpang, maskapai dan petugas perbatasan dan sejumlah data yang diterima ACCC.

"Dua keluhan utama yang kami dengar dari kalangan wisatawan adalah penundaan dan kemacetan yang mereka hadapi, baik itu pesawat berputar-putar di udara menunggu untuk bisa mendarat, maupun pesawat harus  menunggu lama  untuk mendapatkan akses ke sebuah terminal sehingga muatan pesawat dan penumpang bisa diturunkan, atau keterlambatan apron, ini adalah sejumlah hal yang menjadi keprihatinan kita yang banyak kita dengar dari pihak maskapai dan juga penumpang,” kata Sims.

Sims juga menambahkan laporan yang diterbitkan lembaganya juga memuat sejumlah isu  yang sering dialami penumpang yaitu seputar penundaan ketibaan bagasi, perasaan mereka mengenai keseluruhan layanan dibandara, hingga soal tarif parkir yang selalu dikeluhkan penumpang.

Keluhan soal tarif parkir oleh penumpang ini menurut Sims sangat wajar karena keuntungan yang diterima pihak bandara dari tarif parkir sangat besar rata-rata bisa sampai 70%.

Dalam laporan ACCC ini, bandara Sydney menempati peringkat kualitas layanan terendah dibandingkan dengan bandara  lain, dimana peringkat dari kalangan penumpang tidak berubah tetah ‘cukup memuaskan’, sementara peringkat yang diberikan kalangan maskapai malah masuk kategori ‘buruk’.

Pihak pengelola bandara Sydney mengatakan mereka telah berusaha meningkatkan peringkat kepuasan konsumen bahkan pasca bandaranya meraih peringkat tertinggi dari kalangan penumpang  selama satu dekade.

Direktur Eksekutif Bandara Sydney, Kerrie Mather mengatakan bandaranya telah menggelontorkan dana senilai $2.4 miliar untuk melakukan perbaikan layanan dan fasilitas sejak  tahun 2002.

"Saat ini kita telah berhasil membangun 3 terminal parkir pesawat baru, memperbaiki dua terminal pesawat yang sudah ada, dan membuka gate ke-6 untuk pesawat A380, dan saat ini kita juga tengah membangun landasan pacu pesawat baru agar dapat memenuhi permintaan dan memperbaiki kinerja operasi bandara kami,” katanya.

Komisi Persaingan Usaha Australia  diberikan mandat untuk mengawasi kinerja 4 bandara terbesar di Australia hingga tahun 2020.

Asosiasi Bandara Australia (AAA) mengatakan sejumlah operator besar banyak berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur bandara.

Mereka mengapresiasi temuan ACCC ini dan mereka mengakui kalau selama satu dekade terakhir penerbangan domestik dan internasional di Australia memang meningkat pesat dan begitu juga di kawasan Asia Pasifik. Sehingga kualitas layanan bandara penting diperhatikan.