ABC

Krisis utang AS ancam pasar keuangan dunia

Pasar keuangan dunia kembali diancam dengan kebuntuan di antara Gedung Putih dan Partai Republik untuk menyelesaikan masalah utang negara itu.

Sejumlah pengamat eknomi yakin kalau Amerika Serikat akan mengambil langkah-langkah pada menit-menit terakhir soal utangnya. Tetapi jika gagal maka akan menciptakan kepanikan secara global.

Direktur JP Morgan, Jamie Dimon mengatakan "kita tidak ingin tahu " apa konsekuensi jika seandainya AS gagal mengambil kesepakatan.

Sementara Direktur Deutsche Bank, Anshu Jain memperingatkan kegagalan pembayaran utang AS bisa menciptakan resesi dan menyebar ke negara-negara lain. 

Hal yang sama juga dikhawatirkan oleh Direktur Managing IMF, Christine Lagarde yang secara berulang memperingatkan akan adanya resesi global. 

"Jika kombinasi penghentian sementara pemerintahan Amerika Serikat untuk jangka waktu, dan jika masalah utang AS tidak diselesaikan, maka akan membawa begitu banyak ketidakpastian," ujar Christine Lagarde.

Pada 18 Oktober mendatang, Departemen Keuangan AS akan mulai menerapkan pemotongan anggaran belanja secara dramatis agar sanggup membayar utangnya.

Lainnya halnya dengan AS dan Eropa yang masih berjuang untuk pulih dari dampak dari krisis keuangan global, perekonomian negara-negara berkembang justru berkembang pesat.

Bank Dunia pun menjadi semakin khawatir kalau kegagalan pembayaran utang dan ancaman resesi di AS akan mempengaruhi negara-negara berkembang ini. "Sekarang lima hari lagi menuju momen yang paling membahayakan," ujar Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim.