ABC

Kota Tambang Ini Ingin Jadi Ibukota Tenaga Surya Australia

Banyak kota pertambangan di pedalaman Australia kini mengalami kesulitan menyusul anjloknya sektor bahan baku. Namun kota kecil Collinsville di utara Queensland, ingin keluar dari kesulitan dan menjadi ibukota listrik tenaga surya di Australia.

Terletak tiga jam dari Kota Townsville, Collinsville memiliki sejarah panjang pertambangan batubara yang membanggakan, dikenal sebagai kota yang terakhir mempekerjakan kuda di tambang bawah tanah sampai tahun 1990.

Tapi kota batubara itu kini bersiap untuk mengubah citranya.

Perusahaan listrik tenaga surya berlomba memanfaatkan kawasan yang disinari matahari sempurna 300 hari pertahun ini.

Pada Agustus lalu, Australian Renewable Energy Agency mengumumkan akan menyiapkan dana $ 9.500.000 untuk Whitsunday Solar Farm sebesar 70 MW milik Edify Eenergy serta Collinsville Solar Project sebesar 43 MW milik RATCH Australia Corporation.

Direktur Edify Energy John Cole mengatakan, ukuran potensi dan skala proyek di wilayah tersebut bisa menjadikan Collinsville sebagai ibukota tenaga surya di Australia.

“Ini tempat yang sangat baik untuk tenaga surya karena tingkat radiasi di utara Queensland,” katanya.

“Sebagai contoh, situs kami di Collinsville akan menghasilkan dua kali lipat jumlah daya dibandingkan proyek di Inggris, dan sekitar 5 sampai 10 persen lebih dari di New South Wales atau Victoria,” tambahnya.

Salurkan ke Jaringan Listrik Queensland

Paintings in Collinsville of working pit ponies
Lukisan dinding di Collinsville menggambarkan kuda pekerja pertambangan yang masih berlangsung sampai tahun 1990.

ABC News: Ben Millington

Keunggulan lain Collinsville adalah adanya pembangkit listrik tidak aktif yang berada di dekat kota itu.

Kedua proyek tenaga surya berencana memanfaatkan infrastruktur ini untuk menyalurkan energi langsung ke jaringan listrik Queensland.

Edify Energy berencana memulai pembangunan tahap pertama tahun ini.

Waktu pembangunan selama sembilan bulan dan akan ada 200 lapangan kerja bagi kota sangat membutuhkannya.

Pejabat kota setempat, Peter Ramage, mengatakan situasi empat tahun terakhir sangat memukul warganya.

“Melihat keluarga yang harus pergi untuk mencari pekerjaan di wilayah lain dari industri pertambangan. Benar-benar memukul kota ini. Usaha tutup, dua hotel juga ditutup di Collinsville. Hal yang tak akan terdengar 15 tahun lalu,” katanya.

“Tenaga surya akan memberikan dorongan yang baik bagi kota ini. Arah langkah ini jelas sudah tepat,” tambahnya.

Lapangan kerja terbesar

Namun, bagi pembangkit tenaga suray sudah terbangun, lapangan kerja untuk pemeliharaannya akan kurang dari 10 posisi, menjadikan kota ini masih sangat bergantung pada tiga tambang batubara yang ada di sana.

Tambang-tambang tersebut berada dalam siklus mempekerjakan dan merumahkan pekerja, tergantung pada pergerakan harga batubara.

Tapi warga setempat masih optimistis.

Pengelola pub setempat, Janet Lobegeier, mengatakan membangun pembangkit tenaga surya akan membutuhkan ratusan pekerja.

“Hanya beberapa orang yang akan memeliha pembangkit itu. Namun akan jadi hal utama bagi kota ini,” katanya.

“Selama bertahun-tahun kami melihat pekerjaan datang dan pergi, pemipaan dan jalur kereta api, jadi kami sudah terbiasa dengan pasar kerja yang jatuh bangun seperti itu,” ujarnya.

“Manfaatkan saja semaksimalnya selama waktunya masih bagus dan kencangkan ikat pinggang di saat sulit,” tambahnya.

Memperluas

Waktu yang bagus tersebut akan bertahan selama beberapa waktu jika perusahaan-perusahaan tenaga surya itu memenuhi rencana mereka.

Tahap pertama pembangunan pembangkit Edify Energy senilai $ 122 juta akan mencakup 500 acre. Namun, ada rencana untuk memperluas pembangkit tenaga surya di keseluruhan lahan mereka seluas 10.000 acre.

Menteri Energi Negara Bagian Queensland Mark Bailey mengisyaratkan pemerintah akan memberikan dukungannya.

“Pembangkit tenaga surya Collinsville merupakan kontribusi penting bagi kami dalam mengelola ekonomi energi bersih dan transisi menuju penggunaan 50 persen energi terbarukan dalam 14 tahun ke depan,” katanya.

“Sekarang kami baru 7 persen. 14 tahun adalah waktu cukup lama dan kami tidak ngomong, kita berusaha mencapainya,” katanya.

Meskipun tenaga pembangkit surya mulai kelihatan, Kota Collinsville masih sangat tergantung pada batubara.

Warga setempat menyambut pengumuman adanya 200 lapangan kerja baru di Glencore’s Collinsville Coal Mine. Lebih dari itu, tambang batubara Carmichael milik Adani di Galilea Basin pun masih dipandang sebagai penyelamat kota itu, serta wilayah utara Queensland.

Tapi pejabat kota setempat Peter Ramage mengatakan pihaknya tidak akan mengabaikan pembangunan pembangkit tenaga surya.

“Kami sebelumnya menyalakan wilayah utara dengan batubara. Saya tidak melihat alasan mengapa kami tak bisa menyalakan wilayah utara dengan tenaga surya,” katanya.

“Saya kira hal ini akan menjadi daya tarik besar bagi pariwisata. Begitulah cara kami melakukan diversifikasi di Collinsville, dengan melihat segala kemungkinan,” ujarnya.

Diterbitkan Pukul 11:00 AEST 6 Maret 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris.