ABC

Koresponden ABC Adam Harvey Tertembak Saat Meliput di Marawi

Koresponden ABC wilayah Asia Tenggara, Adam Harvey, mengatakan kondisinya baik-baik saja setelah tertembak saat meliput konflik Marawi di Filipina.

Adam Harvey, yang meliput pertempuran antara militer Filipina dengan militan kelompok ISIS di Marawi, mendapat perawatan medis setelah tertembak peluru di lehernya.

“Terima kasih semuanya -saya baik-baik saja. Pelurunya masih ada di leher saya, tapi tak mengenai organ-organ yang penting,” unggah Adam d Twitter.

Koresponden yang berbasis di Jakarta ini mengatakan bahwa petugas medis memasang penjepit leher “sebagai tindakan pencegahan”.

“Ini benar-benar terlihat seperti saya baru dipukul dengan bola kriket,” sebutnya.

Skip Twitter Tweet

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

TWITTER: Adam Harvey

Adam Harvey bersama kru media lainnya berada di sebuah kamp saat ia tertembak.

Direktur Pemberitaan ABC Gaven Morris mengatakan: “Koresponden Indonesia Adam Harvey telah terluka saat bertugas di Marawi, Filipina, dan saat ini menerima perawatan medis.”

“Cederanya tak mengancam nyawa.”

Kota Marawi dikepung oleh ratusan militan yang terhubung dengan kelompok ISIS, termasuk puluhan militan dari negara-negara tetangga dan Timur Tengah, pada tanggal 23 Mei.

Kekhawatiran bahwa kelompok ultra-radikal ini mendapat tempat di wilayah tersebut mulai berkembang.

Pasukan khusus AS telah membantu pasukan lokal untuk mengakhiri pengepungan, namun hanya memberikan dukungan teknis.

Skip Twitter Tweet

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

TWITTER: Adam Harvey

Pada hari Kamis (15/6/2017), militer Filipina mengatakan bahwa mereka telah menangkap salah satu anggota senior dari militan yang didukung oleh ISIS ketika bertempur di kota yang terletak di selatan Filipina tersebut.

Mohammad Noaim Maute, alias Abu Jadid, ditangkap di sebuah pos pemeriksaan di dekat kota pesisir Cagayan de Oro sesaat setelah fajar, kata juru bicara militer Filipina, Letnan Kol Jo-Ar Herrera.

Dua saudara laki-laki Mohammad, Omarkhayam dan Abdullah, memimpin kelompok Maute yang berada di garis depan pertempuran sengit dengan pasukan keamanan untuk Marawi City, yang kini memasuki minggu keempat.

Skip Twitter Tweet

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

TWITTER: Adam dan Tim

Brigadir Jenderal Gilbert Gapay, juru bicara Komando Militer Mindanao Timur, mengatakan, Mohammad Noaim Maute diduga sebagai pembuat bom untuk kelompok tersebut.

Ia mengatakan bahwa Mohammad Noaim Maute tak bersenjata dan memegang kartu pelajar palsu dari Universitas Negeri Mindanao saat diberhentikan di pos pemeriksaan.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterbitkan: 18:30 WIB 15/06/2017 oleh Nurina Savitri.