ABC

Korea Utara dan Selatan Setuju Adakan Pembicaraan

Korea Utara dan Korea Selatan akan mengadakan pembicaraan diplomatik resmi untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir.

Menteri Perujukan Kembali Korea Selatan mengatakan Pyongyang sudah mengirimkan pernyataan menerima tawaran Selatan untuk mengadakan pembicaraan 9 Januari.

Pengumuman ini muncul beberapa jam setelah Amerika Serikat setuju untuk menunda latihan militer bersama dengan Korea Setelah sampai setelah berakhirnya Olimpiade Musim Dingin yang akan dilangsungkan bulan depan.

Latihan itu sudah lama menjadi sumber ketegangan karena Korea Utara menganggapnya sebagai gladi resik untuk melakukan invasi.

Korea Selatan dan Amerika Serikat sudah berulang kali membantah hal tersebut.

Korea Utara menerima undangan

Menteri Perujukan Kembali Korea Selatan mengatakan Korea Utara menyampaikan pesan hari Jumat pagi menerima tawaran Korea Selatan untuk bertemu di desa perbatasan Panmunjom hari Selasa depan guna membicarakan kerjasama di Olimpiade dan meningkatkan hubungan kedua negara.

Juru bicara Kementerian Baik Tae-hyun mengatakan dia berharap kedua Korea akan saling bertukar pesan mengenai siapa ayng akan memimpin delegasi masing-masing dan juga masalah lain.

Pejabat yang akan mewakili kedua Korea belum lagi dikukuhkan.

Apakah ini hal yang bagus?

Dialog apapun antar kedua Korea akan dilihat sebagai langkah yang positif mengurangi kemungkinan konfrontasi.

Juru bicara Kementerian Baik Tae-hyun mengatakan tidak ada perubahan pendirian di sisi Korea Selatan bahwa usaha mengurangi senjata nuklir di Korea Utara harus terus berlanjut, namun Seoul akan melakukan berhubungan dengan Pyongyang, dalam waktu yang sama juga mengadakan komunikasi erat dengan Amerika Serikat dan sekutunya.

Namun mereka yang skeptis mengatakan tindakan tiba-tiba dari Korea Utara untuk meningkatkan hubungan baik ini mungkin hanya sekedar taktik guna memecah belah Seoul dan Wasihington, dan menurunkan tekanan internasional dan sanksi terhadap Pyongyang.

Apakah ini tindakan tidak terduga?

Tidak sama sekali.

Pemimpin Korea Utara Kim Jun-un sudah membuka kemungkinan mengadakan pembicaraan dengan Korea Selatan dalam pidato yang disampaikannya di Hari Tahun Baru.

Dalam pidato tersebut, Kim menyerukan peredaan ketegangan di Semenanjung Korea dan berbicara mengenai kemungkinan partisipasi Utara di Olimpiade Musim Dingin.

Namun Kim tetap bergeming dalam soal senjata nuklir dengan mengatakan bahwa Korea Utara akan memproduksi rudal nuklir untuk untuk ditempatkan segera, dan kembali meperingatkan akan melancarkan serangan nuklir bila negerinya

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan cepat memberikan reaksi bawha dia juga memiliki tombol nuklir.

Dan di masa lalu pertemuan untuk mengurangi ketegangan di Korea malah membuat munculnya ketegangan baru.

Apa yang terjadi setelah pembicaraan?

Besar kemungkinan Korea Utara akan setuju untuk mengirimkan delegasi ke Olimpiade Musim Dingin, dan menahan diri untuk membuat provokasi selama lomba di Pyeongchang tersebut.

Sebelumnya Trump sudah menyebutkan rencana pembicaraan antar kedua Korea ini sebagai hal yang ‘bagus’ dan mengatakan akan mengirim delegasi tingkat tinggi, termasuk anggota keluarganya ke Olimpiade Musim Dingin, menurut kantor kepresidenan Korea Selatan.

Dan semalam, Presiden Amerika Serikat ini mengatakan dia yang berjasa bagi kemungkinan pembicaraan antar kedua Korea.

Skip Twitter Tweet

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

“Apakah ada yang percaya bahwa pembicaraan bisa terjadi antara Korea Utara dan Selatan bila saya tidak keras, dan tegas dan mau melancarkan kekuatan total terhadap Utara.” bunyi cuitannya.

Namun para analis mengatakan ketegangan bisa karena Korea Utara tidak memiliki niat untuk meninggalkan program senjata nuklir dan Amerika Serikat tidak mengendurkan tekanan terhadap negeri itu.

AP/Reuters