ABC

Korban selamat : Australia janji menolong, tapi tidak pernah datang

Pencari suaka yang selamat dari kapal yang tenggelam di Perairan Indonesia  bercerita otoritas SAR Australia mengatakan kepada mereka bantuan sedang dalam perjalanan, namun bantuan yang dijanjikan tidak pernah datang.

Sedikitnya 28 pencari suaka tewas dan 30 dilaporkan hilang ketika perahu yang mereka naiki karam di perairan Argabinta, daerah terpencil di perairan Cianjur Jawa Barat.

Sejumlah laporan menyebutkan sebanyak 120 orang berada didalam kapal tersebut, ketika gelombang laut besar menyapu kapal itu pada Kamis malam.

Pantai Argabinta dikotori oleh puing-puing kapal dan 21 mayat pencari suaka termasuk diantaranya banyak anak-anak yang tersapu ke pantai.

Pencari suaka yang selamat mengatakan mereka sudah menelpon SAR Australia tapi tidak ada yang datang menolong.

Sebelumnya pihak polisi mengatakan mereka menemukan 22 jenazah, tapi saat  ini mengatakan 2 diantaranya diketahui masih dalam kondisi koma.

Salah seorang yang selama kepada ABC bercerita kalau dirinya kehilangan seluruh  anggota keluarganya karena SAR Australia tidak datang menolong.

"Kita telah menelpon pemerintah Australia selama 24 jam, mereka terus memberitahukan kami “kami datang,  kami datang, kami datang,’ tapi mereka tidak pernah datang,” katanya.

"Kita juga telah memberitahukan mereka posisi kami di GPS, tepat dimana kami berada, lalu kami tenggelam dan tetap tidak ada yang datang.”

"Ini karena pemerintah Australia, saya ingin mereka tahu hal ini.”

Operasi pencarian terlambat dilakukan karena SAR Indonesia tidak memiliki kemampuan untuk melakukan pencarian di malam hari dan di lautan.

Gelombang laut ganas juga membuat upaya pencarian tertunda hingga Sabtu pagi.

Wakil Polisi Daerah setempat mengatakan para penumpang dikapal itu ditinggalkan oleh nakhoda didalam kapal.

Imigrasi pastikan otoritas Australia benar telah dikontak

Pemerintah Australia mengatakan pihaknya mengetahui kalau ada kapal pencari suaka yang karam di Perairan Indonesia dekat Jawa Barat.

Pernyataan yang dikeluarkan Kantor Kementrian Imigrasi, Scott Morrison juga membenarkan pihaknya menerima telpon mengenai perahu tersebut kemarin pagi.

Pernyataan itu juga  mengatakan Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) telah mengkoordinasikan upaya penyelamatan awal dan telah memberitahukan SAR Indonesia.

 Sebuah kapal dagang juga telah merespon, begitu juga pesawat Perlindungan Perbatasan Australia, tapi tidak berhasil menemukan keberadaan kapal tersebut.

"Pemerintah Australia di Jakarta juga  tengah mendari informasi tambahan dari mitranya di Indonesia, termasuk mencari konfirmasi dimana lokasi tepatnya kapal itu karam. Kapal itu diyakini tenggelam di perairan Indonesia,”  tulis pernyataan itu.

"Hilangnya nyawa yang tragis dalam insiden ini lagi-lagi merefleksikan betapa bahayanya penyelundupan manusia.”

"Pemerintah Australia mengungkapkan simpati yang dalam bagi para korban dalam tragedy ini atas kehilangan mereka dan akan terus menyediakan bantuan yang dibutuhkan oleh pemerintah Indonesia. "