ABC

Korban Penembakan Polisi di Sydney Memiliki Masalah Kejiwaan

Saudara laki-laki seorang pria yang ditembak mati oleh polisi di Central Station di Sydney hari Rabu (26/7/2017) mengecam tindakan polisi, dan mengatakan bahwa polisi tidak seharusnya menembaknya.

Danukul Mokmool mengancam seorang pemilik toko bunga Manuel Theoharas dengan pecahan botol sebelum kemudian mengancam polisi dengan sebuah gunting sekitar pukul 18:45 kemarin malam.

Petugas polisi kemudian melepaskan empat tembakan yang menewaskan Mokmool.

Saudaranya Charlie Huynh mengatakan bahwa kakak tirinya berusia 30 tahun yang dikenal dengan nama panggilan Dan itu merupakan orang yang baik yang selama 10 tahun terakhir mengalami masalah kejiwaan.

Berbicara di rumah mereka di Heckenberg, di kawasan Sydney Barat Daya, Huynh mengecam tindakan polisi.

“Mereka seharusnya bisa melakukan hal yang lebih baik lagi, bukannya menembak dia.” katanya.

“Lihat, dia hanya memegang gunting.”

“Saya tidak mengatakan ini bagus, atau ini tidak bagus, karena pada dasarnya dia mengancam orang lain menggunakan gunting.”

“Namun mereka bisa menanganinya dengan lebih baik. Mungkin mereka mencoba menjatuhkannya, menggunakan semprotan merica.”

“Dia mungkin memang ingin mati”

Huynh mengakui bahwa saudara laki-lakinya tersebut mungkin bermaksud agar dia ditembak polisi.

“Saya kira dia ingin menciptakan kejadian besar. Dia mengatakan kepada polisi agar menembaknya. Saya kira dia memang ingin mati.” kata Huynh.

“Bila dia meminta polisi menembaknya, saya kira dia memang ingin begitu.”

Huynh mengatakan Danukul makan obat setiap hari dan dia memperkirakan saudara laki-lakinya tidak makan obat kemarin.

Three people talk outside a house.
Polisi di rumah Danukul Mokmool yang ditembak mati.

ABC News: Jessica Kidd

“Saya kira dia memang mengalami paranoid. Mungkin dia mengira ada orang yang mau membunuhnya. Dan akhirnya dia pergi ke kota. Dia membawa benda tajam, sepertinya gunting.”

Huynh mengatakan seorang teman mengirim video penembakan dan dia tidak sadar bahwa yang ditembak itu adalah saudaranya sendiri sampai polisi datang beberapa jam kemudian.

“Kami melihat dan berpandangan wah kejam sekali tindakan polisi yang menembak orang yang berlari.” katanya.

“Dan sekitar jam 4 pagi, ada polisi yang datang dan mengatakan ‘anda lihat berita mengenai penembakan di Central Station? Saya bilang tidak. Apa yang terjadi?.

“Ya, orang di dalam berita itu adalah saudara laki-lakimu yang ditembak mati. Dan saya baru sadar sepenuhnya apa yang terjadi. Saya begitu terkejut.”

Huynh mengatakan ibunya sedang berada di Thailand mengunjungi orang tuanya, dan akan kembali ke Sydney besok.

Huynh mengatakan bahwa saudara laki-lakinya adalah ‘orang yang baik.’

“Saya menyayanginya. Saya hormat sekali kepadanya. Dia selalu menjaga saya ketika saya masih kecil.”

Crime scene tent.
Lokasi penembakan di Central Station Sydney

ABC News: Justine Kearney

Diterjemahkan pukul 15:45 AEST 27/7/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini