ABC

Korban Makan Ikan Sebelum Meninggal di Bali

Seorang wanita asal Queensland dan putrinya yang meninggal di Bali, diketahui makan ikan sebelum mereka meninggal hari Sabtu, demikian keterangan keluarganya.

Noelene Gay Bischoff, 54, dan Yvana Jeana Yuri Bischoff, 14,  tiba di Bali hari Jumat (3/1/2014) untuk berlibur.

Tidak sampai 24 jam kemudian, setelah makan malam di sebuah restoran bernama Buddha, mereka jatuh sakit dan meminta bantuan petugas resor tempat tinggal mereka.

Polisi mengatakan sang ibu, Noelene, meninggal dalam perjalanan ke Bali International Medical Clinic, Sabtu dinihari, sementara putrinya meninggal beberapa saat kemudian.

Ibu dan anak ini tinggal di daerah Wurtulla di Sunshine Coast.

Menurut Kevin Bowe, ipar Neolene, sebab kematian masih belum jelas dan ia sangat terkejut dengan tragedi yang menimpa mereka.

"Kemarin semua kami sangat sangat terkejut  namun kemudian perlahan kami mulai mendapatkan berbagai informasi. Kami masih menunggu jawaban yang jelas," kata Kevin Bowe.

Menurut Bowe, laporan Departemen Luar Negeri Australia (DFAT) menyebutkan ibu dan anak ini meninggal setelah mereka makan ikan di sebuah restoran.

"Di berita kemarin disebutkan alasan yang berbeda, namun kami diberitahu karena mereka makan ikan. Untuk sementara kami mempercayai laporan dari DFAT tersebut," tambah Bowe.

Laporan sebelumnya mengatakan ibu dan anak ini meninggal karena keracunan makanan. Staf di klinik yang menangani mereka mengatakan belum tahu sebab pasti.
 

Manajer restoran Buddha di Bali Giovanni Bareato membantah bahwa makanan dari restoran mereka menjadi sebab.

Bareato mengatakan kepada ABC bahwa di restorannya malam itu banyak tamu lain yang juga menyantap hidangan yang sama seperti yang dimakan oleh ibu dan anak tersebut.

Dia mengatakan tidak mendengar adanya keluhan dari yang lain, dan menduga sebab kematian adalah alergi makanan.

Seorang petugas polisi di Bali mengatakan bahwa dokter di klinik mengatakan hal yang sama yaitu alergi makanan sebagai sebab kematian.

"Makanan apa, kami belum tahu. Semua obat-obatan mereka berasal dari luar negeri. Sisa muntahan dan obat-obatan sudah dikirim ke lab forensik," kata sumber tersebut.